
- Fakta
- Biografi
- Penjelasan
- Komentar
- Memulai karir dari teater dan beralih ke film bisu di Berlin sejak 1911.
- Gaya 'Lubitsch Touch' dikenal sebagai kombinasi humor canggih dan staging visual yang ekonomis.
- Sutradara dari film terkenal seperti Madame DuBarry, Ninotchka, dan To Be or Not to Be.
- Berhasil menembus Hollywood dan memimpin produksi di Paramount dan kemudian di studio besar lainnya.
- Karya terakhirnya mencerminkan kritik sosial dan humor tajam selama masa Perang Dunia II.
- Menerima penghargaan Academy Award pasca karirnya yang panjang dan berpengaruh.
Ernst Lubitsch, lahir di Jerman, memulai karirnya dari teater di Sophien Gymnasium sebelum meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun untuk mengejar dunia seni peran. Ia harus berkompromi dengan ayahnya dan mengelola bisnis keluarga sambil tampil di cabaret dan aula musik malam hari.
Pada tahun 1911, Lubitsch bergabung dengan Deutsches Theater yang dipimpin oleh Max Reinhardt, dan dengan cepat naik ke peran utama dalam panggung. Ia juga belajar akting film bisu di studio Bioscope Berlin sambil bekerja sebagai tukang serabutan.
Karier filmnya dimulai pada tahun berikutnya dengan berperan dalam serial komedi yang menampilkan budaya Yahudi khas. Keberhasilannya dalam peran karakter membawa dirinya beralih ke komedi yang lebih luas, dan mulai menulis serta menyutradarai film sendiri dari tahun 1914.
Film terobosan Lubitsch datang pada 1918 dengan Die Augen der Mumie Ma yang dibintangi Pola Negri, dan juga film Carmen tahun yang sama, yang meraih sukses internasional. Karyanya menunjukkan keahliannya dalam menggabungkan humor dan drama sejarah, memperlihatkan gaya khasnya yang kemudian dikenal sebagai "Lubitsch Touch".
Pada 1919, Lubitsch menyutradarai tujuh film, termasuk Madame DuBarry dan Die Austernprinzessin yang menampilkan humor cerdas dan staging yang ekonomis. Karyanya ini memperlihatkan kejeniusan dalam visual dan naskah yang tajam, serta memperkokoh reputasinya di Eropa dan Amerika.
Lubitsch kemudian kembali ke Amerika untuk menyutradarai film populer seperti Rosita dan The Marriage Circle, yang menampilkan transisi mulus dari film bisu ke film bersuara. Ia dikenal mampu menyesuaikan diri dan menggabungkan unsur musical dan drama, menjadikannya sutradara serba bisa.
Pada 1935, Paramount menjadikannya kepala produksi sendiri, dan kemudian menandatangani kontrak dengan Twentieth Century-Fox. Beberapa film penting di akhir karirnya meliputi Ninotchka dan To Be or Not to Be, yang mencerminkan kekuatan humor dan kritik sosialnya.
Di masa perang dunia II, Lubitsch memproduksi dan menyutradarai film yang berani dan satir, seperti Ninotchka dan To Be or Not to Be, yang menentang kekejaman Nazi dan menunjukkan komedi sebagai bentuk perlawanan. Meskipun mengalami serangan jantung, ia tetap bekerja hingga akhir hayatnya.
Setelah wafat pada Maret 1947, penghormatan diberikan melalui penghargaan Academy Award dan ucapan duka dari sesama sineas, termasuk Billy Wilder dan William Wyler, yang menegaskan bahwa film-film Lubitsch meninggalkan warisan abadi dalam dunia perfilman.
- Lubitsch Touch: Gaya khas Ernst Lubitsch yang menggabungkan humor cerdas, staging visual yang efisien, dan penggunaan simbolisme kecil yang memperkaya cerita.
- To Be or Not to Be: Salah satu film terkenal Lubitsch yang merupakan satir tentang Nazi dan perang, penuh humor gelap dan kritik sosial tajam.
- Ninotchka: Film komedi yang menampilkan Greta Garbo sebagai agen Soviet, menggabungkan humor dan kritik terhadap ideologi komunis serta budaya Barat.
- Sophisticated humor: Humor yang halus, cerdas, dan penuh gaya, sering kali mengandung sindiran dan satire, ciri khas karya Lubitsch.
- Romaine Film Corp: Perusahaan produksi milik Lubitsch sendiri yang memproduksi film selama perang dan menjadi platform kreativitasnya.

