Full Sinopsis & Tema Plot Film Dodgeball: A True Underdog Story (2004)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Peter LaFleur dan gym kecilnya, Average Joe's, berjuang menyelamatkan usaha mereka dari penyitaan oleh White Goodman.
- Tim dodgeball yang tak terduga terbentuk, termasuk anggota dan staf yang antusias dan penuh semangat.
- Legendaris dodgeball, Patches, melatih tim dengan metode ekstrem dan penuh humor.
- Pertandingan dodgeball final di Las Vegas berlangsung sengit dan penuh semangat, dengan kemenangan tim sederhana atas tim elit Globo-Gym.
- Peter memenangkan taruhan besar dari kemenangan di pertandingan, dan menguasai Globo-Gym serta memulai hubungan romantis dengan Kate.
- Film ini menekankan bahwa keberanian, kerjasama, dan semangat juang lebih penting daripada kekayaan atau penampilan fisik.
Peter LaFleur, pemilik Average Joe's, adalah seorang pria yang menjalankan gym kecil dan kurang sukses secara finansial. Ketika dia gagal membayar hipotek gymnya, gym tersebut dibeli oleh White Goodman, pemilik Globo-Gym yang mewah dan berkelas, yang berpandangan bahwa orang gemuk dan tidak menarik secara fisik adalah kelainan genetik. White, yang pernah berat 600 pon, merasa dirinya telah mengubah hidupnya melalui gym miliknya dan menganggap gym milik Peter sebagai tempat yang kuno dan tidak menarik.
Peter dan staf serta anggota gymnya berusaha keras mengumpulkan uang $50.000 dalam waktu 30 hari untuk menyelamatkan gym dari penyitaan dan pembangunan tempat parkir. Mereka mencoba berbagai cara, termasuk cuci mobil dan latihan dodgeball yang dipopulerkan oleh legenda Patches O’Houlihan. Meski gagal di pertandingan kualifikasi awal dan menghadapi berbagai tantangan, mereka memutuskan mengikuti turnamen dodgeball di Las Vegas dengan hadiah $50.000.
Dalam perjalanan, mereka mendapatkan pelatih dari legenda dodgeball, Patches, yang membantu mereka berlatih dengan metode yang keras dan tidak konvensional. Kate Veatch, pengacara yang awalnya bekerja untuk bank dan White, kemudian bergabung dengan tim setelah White mencoba memanfaatkan hubungan profesionalnya. Di final, tim Average Joe's menghadapi tim unggulan Globo-Gym, yang dipimpin White sendiri.
Setelah banyak hambatan dan kehilangan semangat, termasuk kematian pelatih Patches yang berpengaruh besar, tim ini bangkit dan tampil maksimal. Pada pertandingan final, Peter yang awalnya ragu, akhirnya tampil heroik dan mengalahkan White dalam pertandingan yang penuh semangat. Dengan kemenangan ini, Peter tidak hanya menyelamatkan gymnya, tetapi juga mendapatkan keuntungan besar dari taruhan yang dia buat dengan uang hasil kemenangan.
Di akhir cerita, Peter membeli saham Globo-Gym, memecat White, dan memulai hubungan romantis dengan Kate. Selain itu, para anggota dan staf mendapatkan keberuntungan lainnya, dan kisah ini menekankan bahwa keberanian, tekad, dan semangat tim jauh lebih penting daripada kekayaan atau penampilan fisik.
- The 5 Ds of dodge-ball are Dodge, Duck, Dip, Dive and Dodge.: Ini adalah prinsip dasar dalam permainan dodgeball yang menekankan kecepatan dan kelincahan untuk menghindari lemparan lawan dan bertahan dalam permainan.
- Patches says that the game was invented in ancient opium addicted China where severed heads were thrown at each other.: Ulasan humoris dari legenda dodgeball tentang asal-usul permainan yang sangat jauh dari kenyataan, sebagai sindiran terhadap asal-usul yang tidak serius.
- White claims that he was once 600 pounds heavier and decided to take control of his life by founding Globo-Gym.: White merasa bangga dengan perjuangannya selama membentuk Globo-Gym, yang juga menjadi perbandingan dengan gym kecil Peter sebagai kebalikan dari kemewahan dan kebugaran ekstrem.
- Peter uses White’s $100,000 to bet on Average Joe’s to win, at odds 50 to 1, winning $5 million.: Strategi cerdas Peter yang mengubah kemenangan dodgeball menjadi keuntungan finansial besar melalui taruhan, menunjukkan kecerdikan dan keberanian dalam mengambil risiko.
- White becomes obese by drowning his sorrows in junk food.: Kisah balasan yang menunjukkan kebobrokan White setelah kekalahannya, sekaligus humor tentang kegagalan dan kejatuhan moralnya.