v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Gambar Profil
Biodata Dirk Bogarde
Actor, Writer, Soundtrack
28 Maret 1921
Sir Dirk Bogarde adalah aktor dan penulis Inggris terkenal yang memulai karier di layar lewat film komedi dan drama, serta dikenal karena keberaniannya berperan dalam isu homoseksualitas dan karya seni yang mendalam. Ia meninggal tahun 1999.
  • Fakta
  • Biografi
  • Penjelasan
  • Komentar
Rangkuman Fakta Utama
  • Lahir di Hampstead, London, dengan nama asli Derek van den Bogaerde, dari keluarga yang berkecimpung di dunia seni dan media.
  • Memulai karier panggung dan film di akhir 1930-an, dan bergabung dengan tentara selama Perang Dunia II, meraih pengalaman dan penghargaan militer.
  • Dikenal melalui film komedi terkenal 'Doctor in the House' dan peran sebagai penjahat dalam 'The Blue Lamp', mengukuhkan status bintang box office Inggris.
  • Memilih untuk berkarier di film seni dan drama pada 1960-an, dengan peran berani dalam 'Victim' yang membahas isu homoseksualitas.
  • Berkolaborasi dengan sutradara terkenal seperti Joseph Losey dan Luchino Visconti, menghasilkan film-film berkesan dan kritis.
  • Mengurangi aktivitas film pada akhir 1970-an, lalu fokus menulis dan menyuarakan pandangan tentang seni, kehidupan, dan isu sosial.
  • Secara pribadi, menjalin hubungan jangka panjang dengan Anthony Forwood, dan berpendapat tentang pentingnya privasi dan hak memilih kematian sendiri.
  • Meninggal dunia pada 8 Mei 1999 karena serangan jantung, meninggalkan warisan sebagai aktor berkarakter dan simbol keberanian sosial.
Full Biografi

Sir Dirk Bogarde lahir dengan nama Derek Jules Gaspard Ulric Niven van den Bogaerde pada 28 Maret 1921 di Hampstead, London. Anak dari Ulric van den Bogaerde, editor seni The Times, dan Margaret Niven, aktris keturunan Skotlandia, ia dibesarkan di Sussex bersama saudara perempuannya Elizabeth.

Pendidikan awalnya di Allen Glen's School, Glasgow, dan London University College School. Ia kemudian belajar seni komersial di Chelsea Polytechnic, namun berhenti dan beralih ke dunia drama. Awalnya, talentanya di bidang ini belum tampak menonjol, namun ia tetap berusaha di panggung dan film.

Kariernya di dunia seni dimulai saat bergabung dengan Amersham Repertory Company dan debut di panggung London tahun 1939. Pada masa perang dunia kedua, ia bergabung dengan tentara dan bertugas sebagai perwira di unit intelijen udara, meraih tujuh medali dan pengalaman yang mendalam tentang perang dan kemanusiaan.

Setelah perang, ia kembali ke dunia akting dan mengganti namanya menjadi Dirk Bogarde atas saran agennya. Ia mendapatkan perhatian lewat film 'Power Without Glory' tahun 1947 dan memulai karier filmnya tahun yang sama. Peran pertamanya sebagai tokoh utama muncul di 'Esther Waters' tahun 1948, yang menandai awal keberhasilannya.

Di tahun 1950-an, Bogarde dikenal melalui film komedi 'Doctor in the House' yang menjadi fenomena besar di Inggris, serta peran sebagai penjahat dalam film kriminal 'The Blue Lamp'. Ia semakin terkenal dan menjadi bintang box office di Inggris, mendapat julukan 'idola Odeons'.

Ia sempat ditawari peran penting seperti Jimmy Porter dalam 'Look Back in Anger', tetapi ditolak karena kendala kontrak dengan studio. Ia kemudian berkarier di Hollywood dan membintangi film seperti 'Song Without End' dan 'The Angel Wore Red', meskipun gagal secara komersial.

Dalam dekade 1960-an, Bogarde mulai fokus ke film-art dan berperan dalam karya-karya penting seperti 'Victim' (1961), yang mengawali perjuangannya mengangkat isu homoseksualitas dan menantang norma sosial saat itu. Ia dikenal sebagai aktor yang berani dan berkarakter kompleks.

Selain itu, ia bekerja sama dengan sutradara seperti Joseph Losey dan Luchino Visconti dalam film-film terkenal yang mengangkat tema sosial dan psikologis. Kiprahnya semakin matang dengan peran dalam film seperti 'The Servant' dan 'Death in Venice', yang menunjukkan kedalaman emosional dan kedewasaannya sebagai aktor.

Seiring waktu, Bogarde mengurangi aktivitas di dunia film dan lebih fokus menulis, membagikan pemikirannya tentang seni dan kehidupan. Ia juga dikenal karena keberaniannya mengangkat isu LGBT melalui film 'Victim', meski secara pribadi menampik label tersebut dan menjalin hubungan jangka panjang dengan manajernya, Anthony Forwood.

Sampai akhir hayatnya, Bogarde tetap menjadi simbol keberanian dan seorang seniman sejati. Ia meninggal pada 8 Mei 1999 di London karena serangan jantung. Warisannya sebagai aktor berkarakter, seniman, dan pribadi yang berani tetap dikenang hingga kini, serta diakui secara internasional.

Penjelasan Istilah Kata
  • Victory, the first British movie to address homosexual persecution: Film 'Victim' menjadi film Inggris pertama yang secara empatik membahas perlakuan terhadap homoseksual, membuka diskusi sosial tentang hak asasi dan keberanian untuk mengangkat isu tabu.
  • The 'look' of the actor: Kepercayaan Bogarde bahwa kunci akting di film terletak pada ekspresi mata dan tatapan yang mampu menyampaikan kedalaman emosi dan karakter, bukan hanya penguasaan dialog.
  • Bogarde's role in 'Death in Venice' as Gustav von Aschenbach: Peran Bogarde sebagai komponis yang menua dan jatuh cinta pada keindahan serta kebersihan visual, dianggap sebagai puncak performa dan puncak karirnya.
  • His public support for voluntary euthanasia: Bogarde secara terbuka mendukung hak memilih kematian sendiri bagi yang merasa tidak lagi mampu hidup layaknya, dan menjadi Wakil Presiden Voluntary Euthanasia Society.
  • The silent reaction of studio executives after 'Death in Venice': Reaksi diam dari para eksekutif Hollywood menunjukkan kekaguman dan keghairahan mereka terhadap karya seni Bogarde yang mendalam, meskipun terlihat terkejut secara emosional.
  • His reputation as a master of intimate screen presence: Bogarde dikenal karena kemampuannya mengekspresikan kedalaman psikologis dan emosi melalui tatapan dan ekspresi wajah, menjadikannya ikon dalam perfilman Inggris.