Full Sinopsis & Tema Plot Film Cry-Baby (1990)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Kelompok geng remaja 'drapes' yang mengekspresikan diri dengan gaya unik dan kebebasan berekspresi.
- Konflik antara geng Cry-Baby dan geng square yang dipimpin Baldwin, yang berujung kerusuhan dan penangkapan Cry-Baby.
- Cinta antara Cry-Baby dan Allison yang penuh tantangan dan pengorbanan.
- Perjuangan Cry-Baby di penjara dan usaha gengnya untuk membebaskannya.
- Kemenangan dan kebebasan berekspresi setelah perjuangan panjang, ditandai dengan momen emosional ketika Cry-Baby dan Allison akhirnya bisa meneteskan air mata dari kedua mata.
- Pesan bahwa keberanian dan cinta sejati bisa mengatasi prasangka dan penindasan.
Di Baltimore tahun 1954, Wade "Cry-Baby" Walker, seorang remaja yang terkenal karena kemampuannya meneteskan air mata yang membuat para wanita terpesona, memimpin geng remaja bernama "drapes". Kelompok ini terdiri dari Pepper, adik Cry-Baby yang menjadi ibu tunggal berusia muda; Mona "Hatchet-Face" Malnorowski, gadis tangguh dengan wajah yang cacat; Milton Hackett, pemain bass rockabilly yang kabur dari rumah; dan Wanda Woodward, gadis yang terlalu dewasa untuk usianya.
Ketika hari vaksin polio di sekolah selesai, Allison Vernon-Williams, gadis dari kalangan atas yang bosan dengan geng square, mendekati Cry-Baby, tertarik pada keunikan dan keberaniannya. Mereka pun saling jatuh cinta secara instan. Namun, keluarga Allison dan masyarakat konservatif yang dipimpin oleh neneknya menentang hubungan ini karena geng drapes dianggap sebagai pengganggu dan tidak sesuai dengan norma.
Allison akhirnya bergabung dengan geng Cry-Baby dan tampil bersama mereka di atas panggung, menunjukkan bahwa mereka memilih kebebasan berekspresi dan individualitas dibandingkan konformitas masyarakat. Ketegangan memuncak saat geng square yang dipimpin Baldwin menyerang geng Cry-Baby, memicu kerusuhan dan kekerasan di tempat umum. Cry-Baby kemudian ditangkap dan diadili, dan secara tidak adil dijatuhi hukuman di Maryland Training School for Boys hingga usia 21 tahun.
Dalam penjara, Cry-Baby mendapatkan tato air mata sebagai simbol luka dan rasa cintanya yang mendalam terhadap Allison. Ia kemudian melarikan diri dengan bantuan teman-temannya, dan perjuangannya berlanjut untuk membuktikan bahwa cinta dan keberanian mampu melawan penindasan. Setelah berbagai aksi dan pertarungan, Cry-Baby akhirnya dibebaskan berkat perjuangan Allison dan gengnya, dan mereka menutup kisah dengan kemenangan dan kebebasan berekspresi, dengan momen emosional di mana mereka akhirnya bisa meneteskan air mata dari kedua mata mereka.
- Shedding a single tear: Ungkapan ini merujuk pada kemampuan Cry-Baby untuk meneteskan satu air mata, yang dalam cerita ini menjadi simbol keberanian dan keunikan, serta daya tariknya di mata wanita.
- Alphabet Bomber: Nama yang diberikan kepada ayah Cry-Baby yang dihukum karena melakukan pengeboman secara berurutan berdasarkan abjad, menandakan masa lalu kelam dan misterius dari karakter Cry-Baby.
- Chatterbox Orphanage: Panti asuhan tempat Pepper dan anak-anaknya diselamatkan dari pengabaian orang tua dan penelantaran, simbol perjuangan keluarga dan perlindungan anak.
- Teardrop tattoo: Tato di bawah mata yang biasanya menandakan bahwa orang tersebut pernah melakukan kejahatan atau mengalami luka emosional yang mendalam, di sini digunakan sebagai simbol cinta dan luka Cry-Baby.
- Normal parents: Orang tua Allison yang mengikuti norma masyarakat konvensional dan berusaha menyesuaikan diri dengan standar sosial, berlawanan dengan geng drapes yang mengekspresikan kebebasan.

