Full Sinopsis & Tema Plot Film Conclave (2025)

Setelah paus yang tidak disebutkan namanya meninggal karena serangan jantung, College of Cardinals berkumpul dalam keadaan tertutup untuk memilih paus baru, dibawah kepemimpinan Cardinal-Dean Thomas Lawrence. Lawrence terkejut ketika Archbishop Benitez dari Kabul muncul, menjelaskan bahwa paus yang lama diam-diam mengangkatnya menjadi kardinal.

Empat kandidat utama untuk paus adalah: 1) Bellini, liberal yang sejajar dengan paus yang lama, 2) Adeyemi, progresif ekonomi dengan pandangan konservatif sosial, 3) Tremblay, konservatif arus utama, dan 4) Tedesco, reaksi yang ingin meninggalkan kebijakan damai dengan agama lain. Tedesco juga dikenal sebagai rasis dan sering menyakiti asistennya. Selain itu, ada implikasi bahwa Tremblay dan Adeyemi memanfaatkan posisinya untuk menekan paus hingga meninggal.

Bellini dan Lawrence, sebagai pemimpin sayap liberal gereja, adalah calon yang paling logis. Meskipun keduanya menyatakan tidak ingin posisi tersebut, Bellini terlihat tertarik tetapi berpura-pura enggan untuk mendapatkan rasa hormat dari pemilih. Sementara itu, Lawrence berada dalam posisi yang lebih rumit karena baru-baru ini mencoba mengundurkan diri karena krisis iman. Setelah pemungutan suara pertama, tidak ada kandidat yang mendekati mayoritas dua pertiga yang diperlukan untuk pemilihan.

Adeyemi memiliki sedikit keunggulan, sementara lima kardinal memilih Lawrence, yang membuat Bellini marah. Tanpa kandidat liberal yang menyatukan, para liberal berkumpul di belakang Adeyemi. Untuk mengalahkan Adeyemi, Bellini setuju untuk mendukung Tremblay sebagai imbalan untuk jabatan birokrasi yang bergengsi.

Salah satu biarawati, yang menangani katering untuk conclave, membuat kehebohan dengan menghadapi Adeyemi di kafetaria kardinal. Dia mengungkapkan kepada Lawrence bahwa dia memiliki anak dengan Adeyemi saat berusia 19 tahun. Lawrence kemudian menghadapi Adeyemi, yang mengakui kebenaran dan meminta maaf. Meskipun Lawrence menyimpan rahasia Adeyemi, kampanye bisikan melemahkan pencalonan Adeyemi.

Lawrence mencoba memeras Tremblay untuk mundur, tetapi Tremblay dengan bangga mengakui bahwa dia yang mengekspos Adeyemi. Lawrence menemukan dokumen yang menunjukkan bahwa Tremblay menyuap kardinal untuk suara. Bellini mendorong Lawrence untuk membakar dokumen tersebut, tetapi kemudian mempertimbangkan dan beralih mendukung Lawrence. Lawrence dan Agnes kemudian merusak reputasi Tremblay dengan mengungkapkan suapnya.

Selama pemungutan suara kelima, bom bunuh diri di Roma menewaskan 52 orang dan merusak Sistine Chapel. Tedesco menyalahkan Islam dan menyerukan gereja untuk melawan Islam. Benitez, yang telah bekerja di dunia Islam, menanggapi bahwa gereja harus maju dan tidak terikat pada tradisi. Tersentuh oleh pidato Benitez, kardinal memilihnya sebagai paus.

Sebelum pemilihan Benitez diumumkan, Lawrence diberi tahu bahwa paus yang lama telah membiayai Benitez untuk mengunjungi klinik rekonstruksi gender, informasi yang dapat memaksanya untuk mundur jika terungkap. Lawrence menghadapi Benitez, yang menjelaskan bahwa dia interseks dan memilih untuk menyimpan organ tubuhnya seperti yang diciptakan Tuhan. Lawrence memutuskan untuk menyimpan rahasia Benitez, karena loyalitasnya kepada paus yang lama lebih besar daripada ambisinya. Dia melihat ke luar jendela dormitorinya saat kerumunan bersorak atas pemilihan Benitez.