Full Sinopsis & Tema Plot Film Civil War (2024)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Perang saudara di masa depan dan kekuasaan otoriter yang menindas.
- Perjuangan wartawan dan fotografer untuk merekam kebenaran meskipun berisiko tinggi.
- Kekerasan brutal, termasuk penyiksaan dan eksekusi massal, yang menunjukkan kekejaman perang.
- Perkembangan karakter Jesse sebagai fotografer muda yang menjadi semakin terbiasa dengan kekerasan.
- Trauma dan PTSD yang dialami Lee akibat pengalaman perang dan kekerasan.
- Akhir cerita yang penuh ketegangan di Gedung Putih, simbol kekuasaan yang runtuh dan kekerasan yang tak terelakkan.
Di masa depan yang suram, Amerika Serikat dilanda perang saudara yang sengit, dengan pemerintah federal otoriter yang dipimpin oleh seorang presiden yang sudah menjabat tiga periode. Negara ini terbelah, dan pasukan dari wilayah barat yang dipimpin oleh Texas dan California semakin mendekati ibukota, Washington, D.C.
Seorang fotografer perang yang sudah berpengalaman, Lee Smith, yang masih trauma setelah selamat dari serangan bom bunuh diri di New York, bersama rekan jurnalis Joel dan mentor mereka Sammy, berencana untuk mewawancarai presiden yang terisolasi di tengah kekacauan ini. Mereka kemudian bergabung dengan Jesse Cullen, seorang calon jurnalis muda yang tertarik untuk membuktikan keberaniannya di medan perang.
Perjalanan mereka penuh bahaya, mulai dari konfrontasi dengan tentara bayaran dan milisi yang kejam, hingga witnessing kekejaman seperti penyiksaan, eksekusi, dan pembantaian massal. Jesse belajar menjadi fotografer perang, mengabadikan momen-momen brutal, sementara Lee berjuang dengan PTSD dan menyembunyikan rasa takutnya. Konflik semakin memuncak ketika mereka menyaksikan pertahanan terakhir Washington dan akhirnya masuk ke Gedung Putih yang sepi dan penuh mayat.
Di dalam, mereka menyaksikan kekuasaan yang kacau dan keputusasaan—seorang presiden yang ketakutan dan ingin menyelamatkan nyawanya, sementara pasukan WF dan tentara terakhir berjuang mempertahankan sisa kekuasaan mereka. Jesse merekam saat terakhir presiden diambil oleh pasukan, dan mereka menyaksikan kekerasan serta kejahatan yang mencapai titik puncaknya. Film ini menggambarkan kekejaman perang, ketidakpastian, dan perjuangan manusia untuk bertahan di tengah kekacauan yang tiada henti.
- Don't let them kill me.: Kalimat yang diucapkan oleh presiden saat ia akan dieksekusi, menandakan ketakutan dan harapan terakhirnya agar penyelamatan bisa dilakukan.
- Killing those trying to kill them.: Kalimat ini menegaskan bahwa dalam perang, orang-orang berjuang untuk bertahan hidup di tengah kekerasan dan kekacauan, tidak selalu berperang demi ide tertentu, melainkan lebih kepada bertahan hidup.
- Sammy would’ve liked to die on the job.: Kata-kata Lee yang menghibur diri bahwa Sammy, sebagai wartawan yang berani, akan bangga mati dalam tugasnya, memperlihatkan semangat pengorbanan dan dedikasi terhadap pekerjaan mereka.
- ‘Don’t let them kill me’: Kalimat terakhir dari presiden yang penuh ketakutan, menandakan keputusasaan dan harapan akan keselamatan di tengah kekacauan perang.