
- Fakta
- Biografi
- Penjelasan
- Komentar
- Lahir di Paris pada 22 Oktober 1943 dari orang tua aktor Renée Simonot dan Maurice Dorléac.
- Memulai karier film sejak usia muda dengan debut pada tahun 1957 dan mendapatkan peran utama pertama di Le vice et la vertu (1963).
- Film terkenalnya termasuk Les parapluies de Cherbourg (1964), Tristana (1970), dan Belle de Jour (1967).
- Berperan dalam berbagai genre, dari musikal, drama psikologis, hingga film karya sutradara terkenal seperti Roman Polanski dan Luis Buñuel.
- Membanggakan karier yang bangkit di tahun 1980-an, memperkuat statusnya sebagai ikon perfilman Prancis.
- Memenangkan pengakuan internasional dan nominasi Oscar untuk film Indochine (1992).
- Dianggap sebagai salah satu 'grandes dames' perfilman Prancis, setara dengan tokoh-tokoh terkenal lainnya.
Catherine Fabienne Deneuve lahir pada 22 Oktober 1943 di Paris, Prancis, dari orang tua aktor Renée Simonot dan Maurice Dorléac. Sejak remaja, ia mulai berkarier di dunia film dengan debut pada tahun 1957, meski dengan peran kecil. Peran penting pertamanya diberikan oleh sutradara Roger Vadim dalam Le vice et la vertu (1963).
Kesuksesannya meningkat melalui film musikal Les parapluies de Cherbourg (1964), di mana ia memerankan gadis kelas menengah yang jatuh cinta dan mengalami berbagai konflik emosional. Film tersebut disutradarai oleh Jacques Demy dan menjadi salah satu karya terkenalnya. Ia juga tampil dalam film Les demoiselles de Rochefort (1967) karya Demy, meski tidak sebesar yang lain.
Selain itu, Deneuve pernah memerankan tokoh psikopat dalam Repulsion (1965) karya Roman Polanski dan wanita pengusaha yang bekerja sebagai pekerja seks paruh waktu dalam Belle de Jour (1967) karya Luis Buñuel. Ia juga bekerja sama dengan Buñuel dalam Tristana (1970) dan memperlihatkan persona ‘femme fatale’ di film La sirène du Mississipi (1969) karya François Truffaut.
Karirnya sempat menurun di tahun 70-an, namun bangkit kembali lewat penampilan di Le dernier métro (1980) karya Truffaut sebagai aktris panggung di Paris saat pendudukan Nazi. Ia tampil menarik dalam film Indochine (1992), yang memberinya nominasi Penghargaan Akademi untuk Aktris Terbaik. Walaupun belum pernah tampil di panggung secara formal, Deneuve diakui sebagai salah satu 'grandes dames' perfilman Prancis, beriringan dengan Simone Signoret, Jeanne Moreau, Isabelle Huppert, dan Juliette Binoche.
- grandes dames: Gelar hormat untuk wanita senior yang sangat dihormati dan berpengaruh dalam bidang perfilman atau seni, dalam konteks ini, perfilman Prancis.
- femme fatale: Karakter wanita yang memikat dan berbahaya, sering memunculkan konflik dan ketertarikan dalam film, menunjukkan persona misterius dan sensual.
- Nominasi Academy Award: Penghargaan internasional bergengsi dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences, diberikan kepada pelaku film terbaik secara global.
- Les parapluies de Cherbourg: Film musikal karya Jacques Demy yang terkenal dan membesarkan nama Deneuve, terkenal dengan warna cerah dan lagu-lagu indahnya.
- Le dernier métro: Film karya François Truffaut yang menggambarkan kehidupan seni dan teater di Paris saat pendudukan Nazi, menjadi titik balik karir Deneuve.

