Full Sinopsis & Tema Plot Film Call Me by Your Name (2018)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Pertemuan dan perkembangan hubungan emosional antara Elio dan Oliver selama musim panas di Italia.
- Konflik internal Elio yang mengalami ketertarikan dan penolakan terhadap perasaannya sendiri.
- Momen-momen romantis dan hubungan seksual yang rahasia di antara keduanya.
- Perpisahan yang penuh haru dan pelajaran tentang keberanian mengakui perasaan cinta.
- Refleksi Elio terhadap pengalaman cinta yang tak terlupakan dan penyesalan atas waktu yang hilang.
Pada musim panas tahun 1983, Elio, seorang remaja berusia 17 tahun yang cerdas dan menyukai buku serta musik, tinggal bersama orangtuanya di pedesaan Italia. Ayah Elio adalah seorang profesor arkeologi yang mengundang seorang mahasiswa pascasarjana dari Amerika, Oliver, untuk tinggal bersama mereka selama enam minggu. Oliver, yang berusia awal tiga puluhan, membawa energi bebas dan percaya diri yang kontras dengan kepribadian Elio yang introspektif. Selama musim panas itu, hubungan mereka berkembang dari ketidakterpihakan menjadi sesuatu yang lebih dalam dan intim.
Awalnya Elio merasa terganggu karena Oliver menghabiskan waktu dengan gadis lokal Chiara dan bahkan berselingkuh secara terbuka. Namun, perlahan Elio mulai tertarik secara emosional dan fisik kepada Oliver, yang akhirnya memicu momen-momen romantis di antara mereka, termasuk ciuman pertama dan hubungan seksual yang rahasia. Elio yang penuh perasaan berusaha mengekspresikan cinta dan kerinduannya, sementara Oliver mencoba menahan perasaannya karena situasi dan ketidakpastian. Hubungan mereka menjadi lebih intim dan emosional, dengan kutipan terkenal dari Oliver, ‘Call me by your name and I’ll call you by mine’ yang menjadi simbol kedekatan mereka.
Seiring berjalannya waktu, musim panas berakhir dan Oliver harus kembali ke Amerika. Mereka menghabiskan waktu bersama terakhir kalinya di Bergamo, merasakan keindahan dan kegetiran perpisahan. Setelah kepergian Oliver, Elio merasa sangat sedih dan kehilangan, tetapi juga mendapatkan pelajaran berharga tentang cinta dan keberanian untuk mengakui perasaannya. Beberapa waktu kemudian, Oliver memberi kabar bahwa dia sudah bertunangan dengan seorang wanita. Film ditutup dengan Elio yang merenung sambil menatap api unggun, menyadari bahwa cinta mereka adalah pengalaman yang langka dan tak terlupakan.
- Call me by your name and I’ll call you by mine: Kalimat ini menggambarkan kedekatan dan keintiman antara Elio dan Oliver, sebagai simbol bahwa mereka ingin diakui dan dihubungkan secara mendalam dalam hubungan mereka.
- Elio masturbates with a peach: Adegan ini menggambarkan ekspresi frustrasi dan keintiman emosional Elio terhadap Oliver, menggunakan simbol buah persik yang mewakili rasa kecewa dan hasratnya.
- He was aware of Elio’s affair with Oliver. He confesses to having had his own love affair with a friend in his youth: Pengakuan dari ayah Elio bahwa dia juga pernah mengalami cinta yang sama di masa lalu, menunjukkan bahwa cinta sejati bisa dialami oleh siapa saja di berbagai usia dan membantu Elio merasa lebih mengerti dan lega.
- Elio calls Oliver by his name and Oliver responds with his: Aksi ini menegaskan bahwa meskipun mereka harus berpisah, hubungan emosional yang terjalin tetap mengikat mereka dan meninggalkan kenangan yang mendalam.
- Elio stares into the flames, tearfully reflecting: Adegan ini melambangkan perasaan sedih, kehilangan, dan refleksi atas pengalaman cinta yang penuh makna namun harus berakhir, menandai kedewasaan Elio melalui pengalaman tersebut.

