Full Sinopsis & Tema Plot Film Billy Elliot (2001)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Latar belakang film di tengah pemogokan tambang dan konflik sosial di Inggris.
- Perjuangan Billy dalam mengejar cita-cita sebagai penari balet meskipun mendapat tantangan dari keluarganya dan masyarakat.
- Peran penting Georgia Wilkinson sebagai mentor dan pendukung utama Billy.
- Konflik internal ayah Billy yang awalnya menentang, namun akhirnya mendukung keberhasilannya.
- Perjuangan Billy menghadiri audisi dan momen keberanian di panggung balet.
- Perjuangan keluarga dan komunitas dalam mendukung mimpi Billy melalui pengumpulan dana.
- Akhir cerita yang memperlihatkan keberhasilan Billy sebagai penari profesional dewasa.
- Pesan bahwa keberanian dan dukungan bisa mengatasi rintangan besar dalam mencapai mimpi.
Film ini berlatar belakang selama pemogokan tambang batu bara Inggris tahun 1984-1985, dan berpusat pada sosok Billy Elliot, seorang anak laki-laki berumur 11 tahun yang tinggal di Durham bersama ayahnya yang janda, Jackie, kakaknya Tony, dan neneknya yang sakit yang pernah bermimpi menjadi penari profesional.
Awalnya, Billy dibawa ayahnya ke pusat olahraga untuk belajar tinju, mengikuti jejak kakeknya. Namun, Billy tidak suka olahraga tersebut dan secara tak sengaja menemukan kelas balet yang sedang berlangsung di gym, karena studio aslinya digunakan sebagai dapur umum bagi para pemogok. Tanpa diketahui ayahnya, Billy kemudian bergabung dalam kelas balet dan menunjukkan bakat luar biasa.
Ketika ayahnya mengetahui hal ini, ia melarang Billy untuk melanjutkan belajar balet. Meski begitu, semangat Billy tetap menyala, dan ia terus belajar secara diam-diam dengan bantuan Gurunya, Georgia Wilkinson. Georgia percaya bahwa Billy memiliki potensi besar untuk masuk Royal Ballet School di London. Namun, saat audisi berlangsung, Billy terlambat karena kakaknya tertangkap saat terlibat kericuhan dengan polisi, sehingga ia kehilangan kesempatan tersebut.
Di tengah kegagalannya, Billy mendapatkan dukungan dari Georgia dan teman-temannya, terutama Michael, yang menunjukkan dukungan terhadap keberanian dan bakat Billy, meskipun mereka berbeda orientasi.
Ketika ayahnya menyadari bahwa Billy benar-benar berbakat dan mencintai balet, ia berusaha keras untuk mendukung mimpi anaknya. Ia bahkan berusaha menyeberangi garis demo untuk membayar pelatihan Billy, tetapi ditolak oleh kakaknya. Sebagai gantinya, masyarakat sekitar dan keluarganya mengumpulkan dana untuk biaya pelatihan Billy. Akhirnya, Billy diberangkatkan ke London untuk mengikuti audisi di Royal Ballet School.
Dengan gugup, Billy tampil di depan dewan penilai dan menunjukkan keahliannya, meskipun sempat melakukan kekerasan kecil terhadap peserta lain. Saat mereka menanyakan apa yang dirasakan saat menari, Billy menjawab, “seperti listrik”. Ia pun kembali ke Durham dengan harapan dan akhirnya menerima surat penerimaan di Royal Ballet School. Cerita berlanjut hingga empat belas tahun kemudian, saat Billy dewasa, tampil sebagai penari utama dalam Matthew Bourne’s Swan Lake, disaksikan keluarganya yang bangga di tribun penonton.
- like electricity: Kalimat ini menggambarkan sensasi dan kekuatan luar biasa yang dirasakan Billy saat menari, menunjukkan betapa menarinya adalah pengalaman yang penuh energi dan gairah baginya.
- poof: Istilah slang yang merujuk pada stereotip negatif terhadap pria yang dianggap lembek atau feminin, menyoroti tekanan sosial terhadap identitas dan ekspresi diri Billy.
- Royal Ballet School: Sekolah balet terkenal di London yang menjadi impian dan titik puncak pencapaian Billy dalam dunia balet profesional.
- Matthew Bourne’s Swan Lake: Pertunjukan balet terkenal yang dipimpin oleh koreografer Matthew Bourne, menandai keberhasilan Billy mencapai puncak kariernya sebagai penari balet profesional.
- the strike: Mengacu pada pemogokan tambang batu bara yang menjadi latar sosial dan politik film ini, mempengaruhi kehidupan keluarga Billy secara langsung.

