Full Sinopsis & Tema Plot Film Better Man (2025)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Robbie Williams digambarkan sebagai simpanse CG, mencerminkan perasaan terasing.
- Pengalaman masa kecil yang sulit dan pengabaian dari ayahnya membentuk karakternya.
- Ketekunan Robbie membuahkan hasil saat ia bergabung dengan boyband Take That.
- Sekian masalah dalam band menyebabkan Robbie dipecat dan masuk ke dalam kecanduan.
- Kepulihan Robbie dan perjalanan menuju kesuksesan solo mengajarkan pentingnya perubahan diri.
Film ini mengisahkan kehidupan penyanyi Robbie Williams, namun dengan karakter Robbie digambarkan sebagai simian animasi CG yang antropomorfis. Ini mencerminkan perasaan Robbie yang merasa "kurang berkembang" dibandingkan orang lain. Pada tahun 1980-an di Stoke-on-Trent, Robbie kecil mengalami penghinaan dalam pertandingan sepak bola, yang membuatnya melarikan diri dengan marah. Di rumah, ia menemukan dukungan dari neneknya, Betty, sementara ayahnya, Peter, mengajarinya bernyanyi dengan gaya terinspirasi dari Frank Sinatra tetapi sering membuatnya merasa tidak berharga. Robbie merasakan semangatnya kembali saat tampil dalam sebuah drama sekolah meski kebahagiaannya terhenti oleh pengabaian yang dilakukan oleh Peter.
Saat remaja, Robbie mantap dengan ambisinya menjadi penyanyi terkenal meskipun menghadapi kritik dalam sesi konseling karir. Ketekunannya membawanya ke audisi untuk grup boyband di Manchester. Meskipun awalnya ditolak, keberanian dan keyakinannya membawanya bergabung dengan Take That. Di masa awal grup, mereka tampil di klub-klub gay dan mulai mendapatkan penggemar, hingga performa penting di depan gadis remaja yang mendorong mereka menuju ketenaran.
Namun, seiring meningkatnya ketenaran, Robbie berjuang dengan keraguan diri dan ketidakpuasan terhadap manajernya, Nigel Martin-Smith, hingga akhirnya dipecat dari band. Setelah kepergiannya, Robbie jatuh ke dalam kecanduan, dihantui oleh penglihatan yang melambangkan rasa sakitnya. Meski menghadapi banyak kegagalan, hubungan dengan anggota All Saints, Nicole Appleton, dan bekerja sama dengan penulis lagu Guy Chambers membawa kebangkitan karier setelah merilis album solonya, Life thru a Lens, yang meneguhkan kesuksesannya.
Kehidupan pribadinya pun mengalami gejolak, hubungan dengan Nicole berakhir, dan ia merasakan kehilangan neneknya. Di Knebworth Festival, Robbie menghadapi titik terendah dalam perjalanan hidupnya saat tampil untuk 125.000 penggemar, tertekan oleh ketakutan dan kesehatan mental yang memburuk. Dalam momen simbolis, Robbie harus melawan berbagai versi masa lalunya, termasuk diri kecilnya sendiri.
Setelah pertunjukan tersebut, Robbie masuk rehabilitasi, menjalani proses detoksifikasi, dan memulai perubahan dalam hidupnya. Ia berdamai dengan teman-teman dan keluarganya, termasuk pertemuan emosional dengan sahabat masa kecilnya, Nate. Ia mengunjungi makam Betty, menemukan kedamaian, dan berkomitmen untuk menjadi versi yang lebih baik dari dirinya sendiri.
Puncak film ini terjadi di Royal Albert Hall di mana Robbie berdamai dengan ayahnya di atas panggung saat menyanyikan "My Way". Ia memberikan penghormatan kepada Betty dan akhirnya menghadapi penglihatan masa lalunya, mengubah mereka dari musuh menjadi sumber pertumbuhan pribadi. Dalam momen akhir yang mengharukan, Robbie melihat sosok dirinya yang lebih muda di antara penonton, menegaskan tujuan hidupnya untuk menginspirasi dan menghibur.
- Knebworth Festival: Sebuah festival musik besar yang menjadi titik balik bagi karier Robbie.
- Life thru a Lens: Album solo pertama Robbie yang menandai kesuksesannya setelah keluar dari Take That.
- Angels: Salah satu lagu ikonik Robbie yang mencerminkan rasa kehilangan dan harapan.
- My Way: Lagu yang menjadi simbol perjuangan dan perjalanan hidup Robbie.
- Rehabilitasi: Proses pemulihan dari kecanduan yang menjadi bagian penting dalam hidup Robbie.

