Full Sinopsis & Tema Plot Film Benedetta (2021)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Benedetta mengalami visi dan stigmata yang menguatkan klaimnya sebagai utusan ilahi, namun kemudian terbukti ada unsur penipuan dan manipulasi.
- Hubungan terlarang antara Benedetta dan Bartolomea menimbulkan konflik moral dan hukum di lingkungan biara dan masyarakat.
- Kegilaan, ketidakpercayaan, dan kekuasaan gereja memicu pertarungan antara kekuasaan spiritual dan duniawi, serta mengungkap kebohongan yang tersembunyi.
- Wabah penyakit menjadi simbol kekacauan dan ketidakpastian zaman, sekaligus kesempatan Benedetta untuk menyampaikan ramalan dan penampakan ilahi.
- Aksi heroik dan pengorbanan ditampilkan saat Benedetta dan Bartolomea melarikan diri dari keadilan dan kekerasan, mengakhiri kisah dengan simbol kebebasan dan penolakan terhadap penindasan.
Di kota Pescia pada abad ke-17, seorang gadis muda bernama Benedetta Carlini (Elena Plonka) dikirim oleh orangtuanya ke sebuah biara Theatine yang dipimpin oleh Abbess Felicita (Charlotte Rampling) untuk menjadi suster. Setelah dewasa, Benedetta (Virginie Efira) mulai mengalami visi-visi yang memperlihatkan Yesus memanggilnya. Suatu hari, seorang gadis desa bernama Bartolomea (Daphné Patakia) datang ke biara untuk menyelamatkan diri dari kekerasan ayahnya dan langsung menjadi teman dekat Benedetta. Di dalam biara, Benedetta mulai mengalami penglihatan-penglihatan yang semakin intens, termasuk stigmata di tangan dan kaki. Saat kondisinya memburuk, muncul kecurigaan dari para biarawati tentang keaslian stigmata tersebut. Benedetta kemudian diangkat sebagai abbess menggantikan Felicita, dan keduanya mulai menjalani hubungan seksual terlarang yang kemudian terbongkar. Konflik meningkat saat ketidakpercayaan dan tuduhan penistaan agama muncul, menyebabkan Benedetta ditangkap dan diadili. Dalam prosesnya, berbagai rahasia terungkap, termasuk tindakan seksualitas tersembunyi dan manipulasi kekuasaan. Ketegangan memuncak saat Benedetta mengaku melihat visi surga dan menyampaikan ramalan yang menakutkan, serta kehadiran wabah penyakit yang mematikan. Di saat-saat penentuan, Benedetta menyatakan dirinya dikuasai oleh kekuatan ilahi, dan ketika diadili, ia menampilkan stigmata yang baru serta menyatakan kedatangan malaikat kematian. Di akhir cerita, Benedetta dan Bartolomea melarikan diri dari kejaran hukum dan kekacauan, sementara Felicita melakukan aksi bunuh diri di atas api pembakaran. Benedetta kemudian hidup dalam pengasingan hingga wafat pada usia 70 tahun, dan diketahui bahwa wabah melanda dan kemudian menyelamatkan Pescia.
- Stigmata: Tanda luka-luka di tubuh yang dipercaya sebagai bekas luka penyaliban Yesus Kristus, seringkali dianggap sebagai tanda suci dan kesalehan dalam tradisi Katolik, tetapi dalam film ini juga diwarnai dengan unsur penipuan dan fenomena ilusi.
- Abbess: Pemimpin perempuan dalam sebuah biara atau komunitas religius wanita, memiliki otoritas spiritual dan administratif atas biarawati lain, dalam konteks film ini menjadi simbol kekuasaan yang penuh intrik.
- Vision: Penglihatan yang dianggap sebagai wahyu ilahi atau pengalaman spiritual yang mendalam, memainkan peran penting dalam kehidupan Benedetta dan menjadi pusat konflik antara iman dan kenyataan.
- Penyebaran wabah: Wabah penyakit yang melanda Pescia dan sekitarnya, berfungsi sebagai latar belakang sejarah dan simbol ketidakpastian serta sanksi ilahi yang menimbulkan ketakutan dan kekacauan.
- Faked miracles: Fenomena-ilusi yang dilakukan untuk menipu orang banyak agar percaya pada kekuatan ilahi yang sebenarnya dipalsukan, menjadi tema utama yang mendasari banyak kejadian dalam film ini.