Full Sinopsis & Tema Plot Film Before Sunset (2004)

Sembilan tahun telah berlalu sejak kejadian di Before Sunrise, saat Jesse (Ethan Hawke) dan Celine (Julie Delpy) bertemu di Wina. Sejak saat itu, Jesse telah menulis novel berjudul This Time, terinspirasi dari pengalaman bersamanya dengan Celine, dan bukunya menjadi bestseller di Amerika. Untuk mendukung penjualannya di Eropa, Jesse melakukan tur buku dengan pemberhentian terakhir di Paris, di mana ia melakukan pembacaan di toko buku Shakespeare and Company.

Saat Jesse berbicara dengan audiensnya, flashback ditampilkan tentang dirinya dan Celine di Wina. Kenangan malam bersama Celine tetap melekat di benaknya meskipun sudah sembilan tahun berlalu. Tiga jurnalis hadir di toko buku, mewawancarai Jesse: seorang romantis yang yakin karakter utamanya akan bertemu kembali, seorang sinis yang yakin bahwa mereka tidak akan bertemu, dan seorang ketiga yang meragukan meskipun ingin mereka bertemu.

Setelah pemaparan selesai, manajer toko buku mengingatkan Jesse bahwa ia harus pergi ke bandara dalam waktu kurang dari satu jam, membatasi waktu reuni Jesse dan Celine. Sama seperti di film sebelumnya, mereka berusaha memanfaatkan waktu yang sedikit untuk berbicara, dimulai dari tema kehidupan dan politik yang biasa bagi orang berusia tiga puluhan, hingga semakin mendalam dengan mengungkapkan cinta mereka saat waktu bersama semakin menipis.

Di awal percakapan, mereka membahas mengapa mereka tidak bertemu seperti yang dijanjikan enam bulan setelah pertemuan pertama. Ternyata Jesse kembali ke Wina seperti yang dijanjikan, tetapi Celine tidak bisa datang karena neneknya tiba-tiba meninggal sebelum tanggal pertemuan yang dijadwalkan. Karena mereka tidak pernah bertukar alamat, tidak ada cara bagi mereka untuk saling menghubungi, yang mengakibatkan mereka kehilangan kesempatan untuk bertemu.

Saat mereka berbicara, masing-masing mengungkapkan apa yang terjadi dalam hidup mereka sejak pertemuan pertama. Kini mereka berusia awal tiga puluhan. Jesse seorang penulis, sudah menikah, dan memiliki seorang putra. Celine telah menjadi aktivis lingkungan, pernah tinggal di Amerika, dan memiliki seorang pacar yang bekerja sebagai juru foto. Dalam pembicaraan mereka, kedua karakter mulai menyadari bahwa mereka tidak puas dengan hidup mereka masing-masing. Jesse mengakui bahwa ia bertahan dengan istrinya hanya karena cinta pada anaknya. Sementara Celine mengungkapkan bahwa ia jarang bertemu pacarnya karena sibuk dengan tugasnya.

Percakapan mereka berlangsung di berbagai lokasi di Paris, termasuk kafe, taman, Bateau Mouche, dan mobil sewaan Jesse selama di Paris. Perasaan lama untuk satu sama lain perlahan-lahan mulai bangkit, meski diwarnai ketegangan dan penyesalan atas pertemuan yang terlewatkan, saat mereka menyadari bahwa tidak ada yang sebanding dengan malam indah mereka di Wina. Jesse akhirnya mengakui bahwa ia menulis buku tersebut dengan harapan suatu saat bisa bertemu Celine lagi. Celine menjawab bahwa buku itu mengingatkannya pada kenangan yang menyakitkan.

Di akhir, Celine dan Jesse tiba di apartemennya. Jesse mengetahui bahwa Celine bisa bermain gitar dan meyakinkannya untuk memainkan lagu waltz untuknya. Lagu waltz tersebut, yang ditulis oleh Delpy, terungkap melalui liriknya mengenai pertemuan singkat mereka. Jesse lalu memutar CD Nina Simone di sistem stereo. Celine menari sendirian mengikuti lagu "Just in Time" sambil menirukan suara Simone. Dengan ceria, ia berkata kepada Jesse, "Baby ... you are going to miss that plane." Kamera perlahan mendekat, Jesse tersenyum sambil gelisah memainkan cincin kawinnya dan menjawab, "I know," saat film berakhir.