Lagu "Bois Lie" yang dinyanyikan oleh Avril Lavigne dan Machine Gun Kelly menyajikan sebuah kisah yang mendalam tentang kejujuran, pengkhianatan, dan balas dendam dalam konteks hubungan yang rumit. Dengan lirik yang tajam dan emosional, keduanya berhasil menggambarkan sisi kelam dari percintaan yang sering kali tidak terlihat di permukaan.

Menyelami Makna Lirik

Pembukaan lagu ini membawa pendengar langsung dalam perasaan konflik. Lirik "You tell me what I want, what I wanna hear / Make me believe in magic then disappear" menggambarkan bagaimana satu pihak dalam hubungan bisa berpura-pura dan menipu, menciptakan ilusi yang akhirnya menghilang. Ada nada kekecewaan yang mendalam di sini, menunjukkan bahwa kepercayaan yang dibangun bisa hancur dengan cepat ketika kebenaran tidak diungkapkan.

• Kedok Kemanusiaan: Mengetahui bahwa "You′ve got a sharp tongue, like a razor blade" menandakan bahwa kata-kata bisa melukai seperti senjata tajam. Ini adalah pengingat bahwa ucapan, ketika digunakan dengan cara yang salah, bisa menimbulkan rasa sakit yang mendalam.
• Tanya yang Kebingungan: Pertanyaan retoris "So tell me, why you, you never tell the truth?" menyoroti ketidakjujuran yang menjadi tema utama lagu ini. Rasa frustrasi ini membawa pendengar untuk merasa empati terhadap pengalaman penyanyi.
• Balas Dendam dan Kekuatan Perempuan: Frasa "Revenge is my sweet tooth" menunjukkan bahwa ada dorongan untuk mengambil kembali kontrol. Penyanyi tidak hanya pasrah pada pengkhianatan, tetapi juga siap untuk membalas, menunjukkan kekuatan dan ketahanan perempuan.

Dinamika Gender dan Keberanian

Lirik lagu ini juga mencerminkan dinamika gender dalam hubungan. Pernyataan "'Cause bois lie, bois lie" menyoroti stereotip bahwa laki-laki sering kali tidak jujur, sedangkan kalimat yang mengatakan "Girls cry and so will you" menunjukkan bahwa semua orang berpotensi merasakan sakit hati, tidak peduli gender. Dengan ini, lagu "Bois Lie" memberi narasi bahwa berbohong adalah masalah universal yang melampaui batasan gender.

Ketidakpuasan dan Harapan

Seiring berjalannya lirik, frustasi semakin menumpuk ketika ada pernyataan "I don't do that fake shit / Say it to my face then" menunjukkan sebuah tuntutan untuk kejujuran dan ketulusan. Penyanyi dihadapkan pada kenyataan bahwa dia telah mengorbankan banyak hal, dan kini menginginkan kejelasan. Mengajak lawan bicara untuk "look me in the eyes, and say" menunjukkan keinginan akan pembicaraan yang tulus, yang sangat diperlukan dalam hubungan yang sehat.

Penyampaian Emosi Melalui Musik

Musik yang mendampingi lirik ini menambah kekuatan emosional dari pesan yang disampaikan. Kolaborasi antara Avril Lavigne dan Machine Gun Kelly memadukan suara pop dengan elemen rock, menciptakan atmosfir yang mendukung nuansa perjuangan dan ketidakpuasan ini.

Kesimpulan

"Bois Lie" bukan hanya sekadar lagu tentang hubungan yang bermasalah, tetapi juga sebuah karya yang berbicara tentang kebenaran, kejujuran, dan kekuatan untuk bangkit setelah dikhianati. Melalui lirik yang tajam dan ekspresif, Avril Lavigne dan Machine Gun Kelly mengeksplorasi tema universal yang relevan dengan banyak orang, menjadikan lagu ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga cerminan dari realitas emosional dalam kehidupan.

• 1Cannonball2:18
• 2Bois Lie (feat. Machine Gun Kelly)2:43
• 3Bite Me2:39
• 4Love It When You Hate Me (feat. blackbear)2:25
• 5Love Sux2:48
• 6Kiss Me Like The World Is Ending2:50
• 7Avalanche3:39
• 8Déjà vu3:23
• 9F.U.2:47
• 10All I Wanted (feat. Mark Hoppus)2:32
• 11Dare To Love Me3:34
• 12Break Of A Heartache1:51
• 13I’m a Mess (with YUNGBLUD)3:07
• 14Mercury In Retrograde2:09
• 18Pity Party1:54