v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 11 - Surat Asy-Syams (Matahari)
الشّمس
Ayat 11 / 15 •  Surat 91 / 114 •  Halaman 595 •  Quarter Hizb 60.25 •  Juz 30 •  Manzil 7 • Makkiyah

كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ

Każżabat ṡamūdu biṭagwāhā.

(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas

Makna Surat Asy-Syams Ayat 11
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Kaum Samud, yang dahulu tinggal di sebelah selatan Madinah, adalah contoh manusia yang mengotori jiwa dengan kekafiran dan maksiat. Kaum Samud telah mendustakan rasulnya, yaitu Nabi Saleh, karena mereka melampaui batas dalam keingkaran terhadap ajakan nabi mereka dan melakukan tindakan yang penuh dosa.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Kaum Samud adalah umat Nabi Saleh. Mereka telah mendustakan dan mengingkari kenabian dan ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Saleh dari Allah. Nabi Saleh diberi mukjizat oleh Allah sebagai ujian bagi kaumnya, yaitu seekor unta betina yang dijelmakan dari sebuah batu besar, untuk menandingi keahlian kaum itu yang sangat piawai dalam seni patung dari batu. Bila mereka piawai dalam seni patung sehingga patung itu terlihat bagaikan hidup, maka mukjizat Nabi Saleh adalah menjelmakan seekor unta betina yang benar-benar hidup dari sebuah batu. Akan tetapi, mereka tidak mengakuinya, dan berusaha membunuh unta itu.

Isi Kandungan Kosakata

Fadamdama فَدَمْدَمَ (asy-Syams/91: 14)

Makna damdama adalah menghancurkan secara menyeluruh dan membuat panik. Ad-damdamah berarti cerita suara kucing. Damama juga diartikan dengan mencelupkan sesuatu sehingga menjadi rata. Damamtuṡ-ṡaub berarti aku mencelupkan baju dengan zat pewarna sehingga warnanya menjadi rata. Sementara ulama berpendapat bahwa damdama berarti mengguncang bangunan sehingga menjadi rata dengan tanah. Ada juga yang memahaminya dalam arti meratakan dengan tanah. Selain itu, ad-damdamah juga mengandung makna kemarahan dan kebencian. Yang jelas, makna damdama menggambarkan tentang siksa dari Allah yang marah melihat kemaksiatan yang dilakukan makhluk-Nya. Siksa ini bersifat menyeluruh dan merata, serta menimpa semua yang terlibat. Kata damdama hanya terulang sekali dalam Al-Qur’an yaitu dalam ayat ini.

Ayat ini menjelaskan tentang siksa Allah kepada kaum Nabi Saleh yaitu kaum Samud. Mereka mendustakan dan bahkan menantang kebenaran risalah yang dibawanya. Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Saleh berupa unta betina. Nabi Saleh memperingatkan kaumnya agar tidak mengganggu unta betina itu atau menghalanginya untuk minum pada hari yang telah dikhususkan. Akan tetapi, kaum Samud malah menyembelihnya. Karena kedurhakaan yang mereka lakukan, kemudian Allah menurunkan azab berupa suara yang menggelegar yang menjungkirbalikkan tanah tempat mereka berpijak. Azab ini bersifat menyeluruh untuk seluruh kaum Samud walaupun yang melakukan penyembelihan hanya sebagian saja. Tetapi karena sikap diam sebagian yang lain dan membiarkan sebagian yang lain berbuat durhaka, maka Allah menyamaratakan siksaan tersebut.