v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 77 - Surat Al-Qaṣaṣ (Kisah-Kisah)
القصص
Ayat 77 / 88 •  Surat 28 / 114 •  Halaman 394 •  Quarter Hizb 40.25 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

Wabtagi fīmā ātākallāhud-dāral-ākhirata wa lā tansa naṣībaka minad-dun-yā wa aḥsin kama aḥsanallāhu ilaika wa lā tabgil-fasāda fil-arḍ(i), innallāha lā yuḥibbul-mufsidīn(a).

Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Makna Surat Al-Qasas Ayat 77
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Nasihat di atas tidak berarti seseorang hanya boleh beribadah murni (mahdah) dan melarang memperhatikan dunia. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu di dunia, berupa kekayaan dan karunia lainnya, dengan menginfakkan dan menggunakannya di jalan Allah. Akan tetapi, pada saat yang sama janganlah kamu lupakan bagianmu dari kenikmatan di dunia dengan tanpa berlebihan. Dan berbuatbaiklah kepada semua orang dengan bersedekah sebagaimana atau disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepadamu dengan mengaruniakan nikmat-Nya, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bagian mana pun di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan dan akan memberikan balasan atas kejahatan tersebut.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini, Allah menerangkan empat macam nasihat dan petunjuk yang ditujukan kepada Karun oleh kaumnya. Orang yang mengamalkan nasihat dan petunjuk itu akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan akhirat.

1. Orang yang dianugerahi oleh Allah kekayaan yang berlimpah ruah, perbendaharaan harta yang bertumpuk-tumpuk, serta nikmat yang banyak, hendaklah ia memanfaatkan di jalan Allah, patuh dan taat pada perintah-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya di dunia dan akhirat.

Sabda Nabi saw:

اِغتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبلَ هَرَ مِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ (رواه البيهقى عن ابن عباس)

Manfaatkan yang lima sebelum datang (lawannya) yang lima; mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu senggangmu sebelum kesibukanmu dan hidupmu sebelum matimu. (Riwayat al-Baihaqī dari Ibnu ‘Abbās)

2. Setiap orang dipersilakan untuk tidak meninggalkan sama sekali kesenangan dunia baik berupa makanan, minuman, pakaian, serta kesenangan-kesenangan yang lain sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran yang telah digariskan oleh Allah. Baik Allah, diri sendiri, maupun keluarga, mempunyai hak atas seseorang yang harus dilaksanakannya. Sabda Nabi Muhammad:

إِعْمَلْ عَمَلَ امْرِئٍ يَظُنُّ اَنْ لَنْ يَمُوْتَ أَبَداً، وَاحْذَرْ حَذْراً امْرِئٍ يَخْشَى أَنْ يَمُوْتَ غَداً (رواه البيهقى عن ابن عمر)

Kerjakanlah seperti kerjanya orang yang mengira akan hidup selamanya. Dan waspadalah seperti akan mati besok. (Riwayat al-Baihaqī dari Ibnu ‘Umar)

3. Setiap orang harus berbuat baik sebagaimana Allah berbuat baik kepadanya, misalnya membantu orang-orang yang memerlukan, menyambung tali silaturrahim, dan lain sebagainya.

4. Setiap orang dilarang berbuat kerusakan di atas bumi, dan berbuat jahat kepada sesama makhluk, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Isi Kandungan Kosakata

Qārūn قَارُوْن (al-Qaṣaṣ/28: 76)

Kisah Karun (Qārūn) dalam Al-Qur’an (al-Qasas/28: 76) cukup singkat, hanya dalam satu ayat, tetapi padat dan jelas. Intinya bahwa Musa mengalami berbagai macam gangguan dari kaumnya sendiri, Bani Israil, seperti dilukiskan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an. Beberapa mufasir dan kalangan sejarah menceritakan, di antaranya gangguan dari Karun—yang masih saudara sepupu Musa dan Harun—bahwa Musa meminta uang zakat harta dari Karun, yang terkenal kaya tetapi sangat bakhil. Harta kekayaannya yang tak terbatas itu dilukiskan dalam kompilasi Yahudi (Midrashim), yang didasarkan pada ajaran-ajaran lisan di sinagog-sinagog, dan sangat dilebih-lebihkan, bahwa berat kunci itu sama dengan muatan 300 bagal.

Karun berusaha mencemarkan Musa dengan mengatakan ia mengidap berbagai penyakit berbahaya dan memalukan, yang biasanya ditakuti dan dibenci orang. Karun juga menyebarkan fitnah bahwa Musa berzina dengan istrinya yang disuruh mengaku diperkosa oleh Musa dan ia harus dirajam sesuai dengan hukum syariat Musa sendiri. Akan tetapi, Allah mengungkap-kan kebohongan mereka dengan bukti-bukti yang tak dapat mereka bantah.

Dalam Bibel, Karun sama dengan Korah. Ceritanya dirinci dalam Kitab Bilangan 16: 1-35, yang dapat diringkaskan bahwa “Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan, Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang untuk memberontak kepada Musa, beserta 250 orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu…” Mungkin ini disebabkan oleh watak pribadinya yang dikenal sebagai pemberani, sombong, dengki dan ambisius. Ia menuntut bahwa dia dan para pengikutnya juga punya hak rohani yang sama dengan para pemuka agama dan orang-orang kudus. Mereka menuntut untuk membakar kemenyan di altar suci… Mengapa Musa dan Harun menganggap diri lebih tinggi dari mereka, dan mereka juga membantah Tuhan. “Tetapi jika Tuhan akan mengadakan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu bahwa orang-orang ini telah menista Tuhan…” Dalam Perjanjian Baru (Yudas) ia disamakan dengan Kain dan Bileam yang sesat dan binasa karena kedurhakaan mereka seperti Korah.