v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 116 - Surat Al-Mu'minūn (Orang-Orang Mukmin)
المؤمنون
Ayat 116 / 118 •  Surat 23 / 114 •  Halaman 349 •  Quarter Hizb 35.5 •  Juz 18 •  Manzil 4 • Makkiyah

فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Fa ta‘ālallāhul-malikul-ḥaqq(u), lā ilāha illā huw(a), rabbul-‘arsyil-karīm(i).

Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada tuhan selain Dia, pemilik ‘Arasy yang mulia.

Makna Surat Al-Mu'minun Ayat 116
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Mengingatkan para pendurhaka terkait kelengahan mereka, Allah berfirman, “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main, yakni tanpa tujuan yang jelas; dan apakah kamu juga mengira bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu? Adalah keliru bila kamu mengira demikan.” Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang mulia.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Mahasuci dari apa yang dituduhkan orang-orang musyrik kepada-Nya, begitu pula sangkaan bahwa Dia menciptakan manusia secara sia-sia, karena Dia adalah Tuhan yang sebenarnya. Tiada tuhan melainkan Dia, Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang mulia. Dialah yang mengatur alam raya ini, baik yang di atas maupun yang di bawah, begitu pula semua makhluk ciptaan-Nya. Firman Allah:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ ٣٨ مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ٣٩

Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (ad-Dukhān/44:38-39)

Isi Kandungan Kosakata

‘Abaṡan عَبَثًا (al-Mu’minūn/23: 115)

‘Abaṡan adalah bentuk masdar dari ‘abaṡa yang artinya, "tak berarti" dan "sia-sia". Dalam Surah al-Mu’minūn/23:115 Allah bertanya kepada orang kafir apakah mereka mengira bahwa Allah menciptakan mereka dengan sia-sia, tidak ada maksudnya. Itu adalah pertanyaan inkari, yaitu jawabannya adalah "Tidak!" Manusia diciptakan untuk menjalankan kehendak Allah, yaitu berbuat baik. Setelah itu mereka akan mati dan dipanggil menghadap-Nya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.