فَذَرْهُمْ فِيْ غَمْرَتِهِمْ حَتّٰى حِيْنٍ
Fa żarhum fī gamratihim ḥattā ḥīn(in).
Maka, biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan.
Maka atas perpecahan mereka dan pembangkangan mereka terhadap dakwah dan peringatan kamu, wahai para rasul, biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan, yaitu saat kemusnahan mereka atau jatuhnya siksa neraka atas mereka.
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar membiarkan orang-orang yang keras kepala yang tidak mau menerima kebenaran itu sampai tiba saatnya Allah akan menyiksa mereka baik di dunia maupun di akhirat nanti, di mana mereka akan menyaksikan sendiri bagaimana hebat dan dahsyatnya siksaan yang disediakan untuk mereka. Adapun siksaan di dunia ialah malapetaka yang menimpa mereka pada waktu Perang Badar dimana mereka mengalami kekalahan besar dan kehancuran. Perintah seperti ini terdapat pula pada ayat lain, seperti firman Allah:
فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا ࣖ ١٧
Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu. (aṭ-Ṭāriq/86: 17)
Dan firman-Nya:
ذَرْهُم يَأْكُلُوْا وَيَتَمَتَّعُو ْا وَيُلْهِهِمُ الْاَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ ٣
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). (al-Ḥijr/15: 3)
Gamrah غَمْرَة (al-Mu’minūn/23: 54)
Lafal ﻏﻤﺭﺓ artinya kesengsaraan dan kepedihan. Berasal dari fi’il غمر يغمر غمرا artinya menggenangi, membanjiri. ﺻﺪﺭﻩ غمر artinya hatinya penuh rasa dendam dan dengki, sangat pedih. Firman Allah dalam Surah al-Mu’minūn ayat 63 dengan ungkapan ﻣﻦﻫﺬﺍ ﻓﻰﻏﻤﺮﺓ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ maksudnya: hati mereka, yaitu orang-orang kafir, dalam keadaan penuh rasa dengki, me-rasakan kepedihan dan penderitaan batin walaupun ada petunjuk dari Al-Qur’an, tetapi karena kesombongan yang ada pada diri mereka, mereka merasa tidak dapat menerima petunjuk tersebut. Selanjutnya dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa begitu dendam dan dengki hati mereka, maka mereka selalu terdorong untuk berbuat yang bertentangan dengan petunjuk Al-Qur’an.

