v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 101 - Surat Al-Mu'minūn (Orang-Orang Mukmin)
المؤمنون
Ayat 101 / 118 •  Surat 23 / 114 •  Halaman 348 •  Quarter Hizb 35.5 •  Juz 18 •  Manzil 4 • Makkiyah

فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَلَآ اَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ وَّلَا يَتَسَاۤءَلُوْنَ

Fa iżā nufikha fiṣ-ṣūri falā ansāba bainahum yauma'iżiw wa lā yatasā'alūn(a).

Apabila sangkakala ditiup, pada hari itu (hari Kiamat) tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka dan tidak (pula) mereka saling bertanya.

Makna Surat Al-Mu'minun Ayat 101
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Usai menjelaskan alam barzakh hingga hari Kebangkitan, Allah lalu memberi uraian tentang peristiwa hari Kebangkitan itu. Apabila sangkakala ditiup dengan tiupan pertama maka semua yang bernyawa segera mati, dan dalam tiupan kedua semua dibangkitkan, maka setiap orang akan menghadap Tuhan secara sendiri-sendiri (Lihat juga: Surah Maryam/19: 95); tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu, dan tidak pula mereka saling bertanya. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing dan diliputi ketakutan yang begitu mencekam.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa apabila sangkakala ditiup untuk kedua kalinya dan arwah dikembalikan kepada tubuhnya masing-masing pada hari kebangkitan nanti, maka pada waktu itu tidak ada lagi manfaat pertalian nasab. Seseorang tidak dapat lagi membanggakan nasabnya, bahwa dia berasal dari keturunan bangsawan sebagaimana halnya pada waktu ia masih berada di dunia. Tidak ada perbedaan antara seseorang dengan yang lain, semua terpengaruh suasana yang meliputinya. Mereka ke-bingungan dan diliputi perasaan takut karena kedahsyatan hari itu, sehingga hilanglah rasa cinta dan kasih sayang. Masing-masing memikirkan dirinya sendiri dan tidak mau tahu orang lain, sebagaimana yang dilukiskan di dalam firman Allah:

فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ ٣٣ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ ٣٤ وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ ٣٥ وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ ٣٦ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ ٣٧

Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. (‘Abasa/80: 33-37)

Mereka tidak lagi saling tegur dan bertanya. Tidak seorang pun di antara mereka yang menanyakan keadaan keluarga dan keturunannya, sebagaimana halnya di dunia. Mereka seolah-olah tidak saling mengenal lagi. Firman Allah:

وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًاۚ ١٠

Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya. (al- Ma’ārij/70: 10)

Mereka kebingungan seperti orang-orang yang sedang mabuk, padahal mereka tidak mabuk. Firman Allah:

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ ٢

(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras. (al-Ḥajj/22: 2)

Isi Kandungan Kosakata

1. Talfaḥu تَلْفَحُ (al-Mu’minūn/23: 104)

Talfaḥ terambil dari kata dasar lafaḥa artinya ‘menerpa’, seperti cahaya matahari menerpa wajah seseorang, atau pedang menerpa leher. Dalam Surah al-Mu’minūn/23: 104 dijelaskan bahwa neraka menerpa wajah orang kafir, yaitu memanggangnya. Karena panasnya api neraka itu, mereka menyeringai sehingga gigi mereka tampak.

2. Kāliḥūn كَالِحُوْنَ (al-Mu’minūn/23: 104)

Akar katanya adalah kalaha ‘menyeringai’ sehingga bibir tertarik ke atas dan gigi kelihatan karena menahan sakit. Begitulah yang terjadi nanti bagi yang masuk neraka (al-Mukminun/23:104).