اِلٰى فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهٖ فَاسْتَكْبَرُوْا وَكَانُوْا قَوْمًا عَالِيْنَ ۚ
Ilā fir‘auna wa mala'ihī fastakbarū wa kānū qauman ‘ālīn(a).
kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya. Akan tetapi, mereka angkuh dan sejak dahulu mereka adalah kaum yang sombong.
Generasi demi generasi telah dibinasakan akibat kedurhakaan mereka, kemudian setelah itu Kami utus Nabi Musa dan saudaranya, Harun, dengan membawa tanda-tanda kebesaran Kami dan bukti yang nyata berupa argumentasi kebenaran yang tidak terbantahkan. Mereka membawanya kepada Fir’aun dan para pemuka kaum-nya, tetapi tanpa berpikir panjang mereka bersikap angkuh sehingga enggan menyambut ajakan kedua rasul tersebut, dan mereka sejak dahulu memang kaum yang sombong, melecehkan kebenaran, dan memandang rendah orang lain.
Musa dan Harun datang kepada Fir‘aun dan pembesar-pembesar kaumnya disertai dengan alasan dan hujjah yang kuat, namun mereka tidak juga menyadari, bahkan mereka bersikap sombong sebagaimana kebiasaan mereka.
Hārūn هَارُوْنَ عَلَيْهِ السَّلَامِ (lihat Surah Ṭāhā/20: 30)

