وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙ
Wal-laili iż adbar(a).
demi malam ketika telah berlalu,
dan demi malam ketika telah berlalu
Dalam ayat-ayat ini, Allah memperingatkan bahwa tidak ada jalan bagi manusia untuk mengingkari kekuasaan-Nya yang nyata-nyata dapat mereka saksikan sendiri.
Kata-kata “kallā” (sekali-kali tidak) juga merupakan bantahan terhadap ucapan-ucapan orang musyrik di atas. Untuk menguatkan hal itu, Allah bersumpah dengan bulan, malam bila ia telah berlalu, dan bila subuh mulai bersinar. Dengan bulan, malam, dan subuh itu Allah menegaskan bahwa neraka Saqar itu merupakan suatu bencana yang amat dahsyat bagi umat manusia.
Ada yang menerangkan bahwa maksud iḥdal-kubar (salah satu bencana yang sangat besar) adalah salah satu dari tujuh neraka yang dahsyat. Ketujuh lembah neraka (seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat lain) itu adalah: Jahanam, Laẓa, Huṭamah, Sa‘īr, Saqar, Jahīm, dan Hāwiyah.
Hal tersebut adalah sebagai ancaman bagi manusia. Adanya tujuh neraka itu (satu di antaranya Saqar) merupakan ancaman bagi yang masih tidak mau tunduk kepada kehendak Allah.
Ada yang mengartikan nażīr (yang memberi ancaman) itu adalah sifat Allah, sehingga arti ayat ini adalah: “Aku ini memberikan ancaman kepadamu, karena itu hendaklah kamu takut kepada ancaman itu”. Ada yang mengartikan nażīr sebagai sifat Nabi Muhammad seperti disebutkan dalam ayat kedua di atas tadi.
1. Junūda Rabbika جُنُوْدَ رَبِّكَ (al-Muddaṡṡir/74: 31).
Kata junūd adalah bentuk jamak dari jund, terambil dari kata janad yang berarti himpunan sesuatu yang kasar dan padat. Tanah yang padat dinamai janad, karena kepadatannya akibat perpaduan bagian-bagian kecil dari tanah tersebut menjadikannya kokoh. Dari pengertian tersebut berkembang arti jundiyy menjadi pengikut yang membantu mengokohkan yang diikutinya, atau yang kemudian populer dalam arti tentara.
Dari pengertian di atas maka junūda rabbika dalam ayat 31 Surah al-Muddaṡṡir ini berarti tentara-tentara Tuhanmu, yakni makhluk-makhluk yang dijadikan Allah sebagai alat-alat yang kokoh dan terpadu guna menghadapi musuh-musuhnya serta melaksanakan kehendak-kehendaknya.
Kata junūd dalam berbagai bentuknya disebutkan 30 kali dalam Al-Qur’an dan semuanya berarti tentara.
2. Al-Qamar الْقَمَر (al-Muddaṡṡir/74: 32)
Kata al-qamar yang berarti bulan terambil dari akar kata qamira- yaqmaru-qamaran yang berarti sangat putih. Bulan dinamai qamar karena cahayanya tampak keputih-putihan dan mengalahkan cahaya bintang-bintang. Kata al-qamar oleh orang Arab digunakan untuk salah satu satelit alami yang mengitari bumi serta memantulkan cahaya matahari sehingga terlihat di waktu malam. Dinamai demikian setelah berlalu tiga malam pertama pada awal setiap bulan karena malam pertama sampai dengan malam ketiga, mereka namakan dengan hilāl.
Kata al-qamar disebutkan 26 kali dalam Al-Qur’an dalam bentuk ma‘rifah, dan 1 kali dalam bentuk nakirah. Dari 27 kali disebutkan dalam Al-Qur’an itu, semuanya berarti bulan.

