v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 19 - Surat Al-Muddaṡṡir (Orang Berselimut)
المدّثّر
Ayat 19 / 56 •  Surat 74 / 114 •  Halaman 576 •  Quarter Hizb 58.25 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ

Faqutila kaifa qaddar(a).

Maka, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan?

Makna Surat Al-Muddassir Ayat 19
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

maka celakalah dan terkutuklah dia! Bagaimana dia menetapkan? Sungguh aneh caranya. Sekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Allah mengutuk al-Walīd dengan kata-kata “celakalah dia, bagaimana dia menetapkan?” Terkutuklah al-Walīd dan orang Quraisy yang berbuat seperti itu. Sehubungan dengan hal ini, Allah berfirman:

وَقَالَت ِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرُ ِۨابْنُ اللّٰهِ وَقَالَتِ النَّصٰرَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِم ْۚ يُضَاهِـُٔوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ ۗقَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۚ اَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ ٣٠

Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? (at-Taubah/9: 30)

Isi Kandungan Kosakata

1. Waḥīdan وَحِيْدًا (al-Muddaṡṡir/74: 11)

Kata waḥīd terambil dari kata waḥada-yaḥidu-waḥdan dan waḥdatan yang berarti satu atau awal bilangan. Wāḥid dan waḥīd berarti: esa, tunggal, sendirian, yang tidak ada bandingannya.

Kata waḥīd yang disebutkan dalam ayat 11 Surah al-Muddaṡṡir berarti sendirian, maksudnya bahwa Allah menciptakan makhluk-Nya hanya sendirian tanpa bantuan siapapun. Kata waḥīd hanya satu kali disebutkan dalam Al-Qur’an.

2. ‘Anīdan عَنِيْدًا (al-Muddaṡṡir/74: 16)

Kata ‘anīd terambil dari kata ‘anada-ya‘nudu/ya‘nidu , yang berarti menyimpang, durhaka, menolak, atau menentang kebenaran dengan sadar, yakni mengetahui kebenaran namun menolaknya. Orang yang bersikap demikian disebut ‘ānid atau mu‘ānid. Akan tetapi, jika sikap tersebut telah menjadi sifat seseorang karena sering melakukannya, maka ia disebut ‘anīd.

Dengan demikian, maka kata ‘anīd dalam ayat 16 Surah al-Muddaṡṡir tersebut di atas dapat diartikan dengan “selalu menentang kebenaran padahal ia telah mengetahuinya”. Kata ‘anīd disebutkan hanya satu kali dalam Al-Qur’an.