اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ
Innal-abrāra lafī na‘īm(in).
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan.
Semua perbuatan manusia tercatat dalam buku catatan amal yang kelak akan diperlihatkan kepada mereka di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti, beriman, dan beramal saleh, benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan tiada tara, tak terbayangkan, apalagi terbandingkan dengan kenikmatan duniawi.
Ayat ini menjelaskan hasil atau akibat dari pencatatan amal manusia, yaitu adanya pahala dan surga bagi orang-orang yang berbuat kebajikan, dan azab bagi orang-orang yang berbuat maksiat dan dosa. Surga adalah balasan bagi orang-orang bertakwa dan beramal saleh. Allah berfirman:
وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ ٤٠ فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ٤١
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya). (an-Nāzi‘āt/79: 40-41)
Sedangkan orang-orang yang durhaka diazab Allah dalam api neraka. Allah berfirman:
فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ ٣٧ وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ ٣٨ فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ٣٩
Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. (an-Nāzi‘āt/79: 37-39)
Kātibīna كَاتِبِيْنَ (al-Infiṭār/82: 11)
Secara kebahasaan kata kātibīn merupakan bentuk plural (jamak) dari kata kātib yang berarti pencatat atau penulis. Dalam konteks ayat ini, Allah mengabarkan kepada umat manusia bahwa di sekeliling setiap individu ada para malaikat yang mulia yang mengawasi dan mencatat semua amal perbuatannya semasa hidup di dunia.

