يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِ
Yaṣlaunahā yaumad-dīn(i).
Mereka memasukinya pada hari Pembalasan.
Mereka yang durhaka itu masuk ke dalamnya pada hari pembalasan, di mana semua manusia harus mempertanggungjawabkan tiap detail perbuatannya.
Allah menjelaskan sekali lagi bahwa orang-orang yang durhaka itu akan dimasukkan ke dalam neraka pada hari kiamat kelak. Itulah tempat kembali yang paling buruk. Allah berfirman:
وَلِلَّذ ِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ٦
Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (al-Mulk/67: 6)
Mereka kekal di dalam neraka selama-lamanya. Mereka tidak punya kemampuan untuk mengeluarkan diri mereka dari tempat itu karena tidak ada lagi penolong yang dapat membantu mereka. Allah berfirman:
يُرِيْدُ وْنَ اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنْهَا ۖوَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌ ٣٧
Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Dan mereka mendapat azab yang kekal. (al-Mā’idah/5: 37)
Kātibīna كَاتِبِيْنَ (al-Infiṭār/82: 11)
Secara kebahasaan kata kātibīn merupakan bentuk plural (jamak) dari kata kātib yang berarti pencatat atau penulis. Dalam konteks ayat ini, Allah mengabarkan kepada umat manusia bahwa di sekeliling setiap individu ada para malaikat yang mulia yang mengawasi dan mencatat semua amal perbuatannya semasa hidup di dunia.

