v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 76 - Surat Āli ‘Imrān (Keluarga Imran)
اٰل عمرٰن
Ayat 76 / 200 •  Surat 3 / 114 •  Halaman 59 •  Quarter Hizb 6.75 •  Juz 3 •  Manzil 1 • Madaniyah

بَلٰى مَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ وَاتَّقٰى فَاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ

Balā man aufā bi‘ahdihī wattaqā fa innallāha yuḥibbul-muttaqīn(a).

Bukan begitu! Siapa yang menepati janji dan bertakwa, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.

Makna Surat Ali ‘Imran Ayat 76
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Padahal, yang benar adalah bahwa mereka tetap berdosa karena khianat. Sebab, sebenarnya barangsiapa menepati janji dengan mengembalikan hak orang lain sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan bertakwa, maka sungguh dengan takwa itu ia akan memperoleh cinta Allah, karena Allah senantiasa mencintai orang-orang yang bertakwa. Ini menunjukkan bahwa menepati janji atau tidak khianat menjadi salah satu kriteria ketakwaan.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pendapat kalangan Bani Israil yang mengatakan bahwa tidak ada dosa bagi mereka apabila mereka melakukan kejahatan terhadap umat Islam disangkal. Kemudian Allah menegaskan agar setiap orang selalu menepati segala macam janji dan menunaikan amanah yang dipercayakan kepadanya.

Kalau ada orang yang meminjamkan harta kepadamu yang telah ditetapkan waktunya, atau ada orang yang menjual barang yang telah ditetapkan, atau ada orang yang menitipkan barang, hendaklah ditepati ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama. Hendaklah harta seseorang diberikan tepat pada waktunya tanpa menunggu tagihan atau menunggu sampai persoalan itu dibawa ke pengadilan. Demikianlah yang dikehendaki oleh ketentuan syariat.

Dalam ayat ini terdapat satu peringatan bahwa orang Yahudi itu tidak mau menepati janji semata-mata karena janjinya, tetapi mereka melihat dengan siapa mereka berjanji. Apabila mereka mengadakan perjanjian dengan Bani Israil mereka memandang wajib memenuhinya, tetapi apabila mereka mengadakan perjanjian dengan selain Bani Israil, mereka tidak memandang wajib memenuhinya.

Allah menyebutkan pahala orang yang menepati janjinya untuk memberikan pengertian bahwa menepati janji termasuk perbuatan yang diridai Allah dan orang yang menepati janji itu akan mendapat rahmat-Nya di dunia dan di akhirat.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa prinsip agama yaitu menepati janji dan tidak mengingkarinya, serta memelihara diri dari berbuat maksiat adalah perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, dan patut mendapat limpahan kasih sayang-Nya.

Isi Kandungan Kosakata

Qinṭār قِنْطَار (Āli ‘Imrān/3: 75)

Qinṭār merupakan bentuk masdar (kata benda) dari kata kerja qanṭara yang artinya memiliki harta yang banyak. Kata ini terambil dari kata Qanṭarah yang berarti jembatan. Qinṭār adalah harta yang bisa dipakai untuk melewati jembatan kehidupan. Dari sini muncul arti harta yang banyak karena bisa dipakai dalam waktu yang lama. Dengan demikian, qinṭar dapat diartikan sebagai harta yang banyak.

Qinṭār juga berarti ukuran berat sebesar 100 riṭl (رطل) berasal dari bahasa Latin atau bahasa Suryani yang diarabkan. Qinṭār adalah ukuran kekayaan bangsa Arab jika mencapai 100 ritl atau senilai 12.000 dinar perak. Ada pula yang memperkirakan sama dengan 10.000 dinar emas. Dalam ayat ini dijelaskan keberadaan Ahli Kitab yang jujur dan amanah. Meskipun harta yang dititipkan itu berjumlah cukup besar, mereka tetap mengembalikannya kepada yang berhak.