v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 16 - Surat Āli ‘Imrān (Keluarga Imran)
اٰل عمرٰن
Ayat 16 / 200 •  Surat 3 / 114 •  Halaman 52 •  Quarter Hizb 6 •  Juz 3 •  Manzil 1 • Madaniyah

اَلَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اِنَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِۚ

Allażīna yaqūlūna rabbanā innanā āmannā fagfir lanā żunūbanā wa qinā ‘ażāban-nār(i).

(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami benar-benar telah beriman. Maka, ampunilah dosa-dosa kami dan selamatkanlah kami dari azab neraka.”

Makna Surat Ali ‘Imran Ayat 16
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan bahwa Allah mengetahui siapa yang berhak memperoleh keberuntungan besar, yakni orang-orang bertakwa, maka ayat ini menjelaskan ciri-cirinya. Yaitu orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman terhadap apa yang Engkau serukan kepada kami, maka ampunilah dosa-dosa kami atas ketidakmampuan kami untuk me-ngendalikan hawa nafsu kami, sehingga kurang menghiraukan seruan-Mu, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dan lindungilah kami, dengan segala kekurangan dan dosa-dosa kami, dari azab neraka.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Sifat-sifat orang yang bertakwa yaitu orang yang hatinya sudah merasakan nikmatnya iman, orang yang bergetar lidahnya mengucapkan pengakuan iman ini ketika berdoa dan beribadah. Mereka memelihara diri dari berbuat maksiat, tunduk kepada Allah dengan khusyuk serta memohon kepada-Nya, “Wahai Tuhan kami, kami benar-benar telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada Rasulullah dengan iman yang meresap ke dalam lubuk hati kami, yang membimbing akal pikiran kami, dan menguasai pekerjaan-pekerjaan badaniah kami. Maka wahai Tuhan kami, hapuslah dosa-dosa kami dengan ampunan-Mu dan jauhkanlah kami dari azab neraka. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Doa agar terhindar dari azab neraka dikhususkan, karena orang yang dibebaskan dari azab neraka berarti telah mendapat kemenangan dan tempat kembali yang terbaik. Yang dimaksud dengan iman dalam pengakuan orang-orang yang bertakwa ini ialah iman yang murni, yang terwujud pada kemampuan memelihara diri daripada kemaksiatan, serta banyak berbuat kebajikan.

Ulama salaf telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan iman itu meliputi iktikad, ucapan dan perbuatan. Iman inilah yang memberi bimbingan kepada akal dan perbuatan manusia yang sesuai dengan fitrahnya.

Isi Kandungan Kosakata

Zuyyina زُيِّنَ (Āli ‘Imrān/3: 14)

Zuyyina adalah fi‘il māḍī (kata kerja telah lalu) dalam bentuk mabnī majhūl (bentuk pasif) artinya “dihiaskan”. Arti bahasa dalam permulaan ayat 14 ialah: dihiaskan kepada manusia rasa suka kepada hal-hal yang diinginkan berupa perempuan, anak, harta benda yang banyak berupa emas, perak, kuda yang bagus, binatang ternak dan sawah serta ladang. Siapakah yang menghiaskan kepada manusia sehingga ia menjadi suka kepada hal-hal tersebut? Dalam hal ini di kalangan para ulama ada dua pendapat: pertama yang menjadikan manusia suka pada perempuan dan harta adalah setan karena pada akhir ayat ini dikatakan bahwa di sisi Allah adalah tempat kembali yang baik, yaitu surga, yang jauh lebih baik dari harta di dunia. Pendapat kedua yaitu yang menjadikan manusia suka pada perempuan dan harta adalah Allah juga untuk menguji kemampuan orang-orang mukmin mengendalikan perasaan suka dan cintanya itu, tidak berlebih-lebihan melainkan wajar dan tetap mengikuti ketentuan agama dan aturan-aturan syariat yang benar. Pendapat kedua inilah yang disetujui oleh jumhur ulama.