ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
Allażī jama‘a mālaw wa ‘addadah(ū).
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
Celakalah orang yang sifatnya demikian, yang selalu menyibukkan diri dan berorientasi pada mengumpulkan harta benda dan menghitung-hitungnya. Dia merasa nyaman untuk menumpuk dan menghitung harta untuk menjamin kehidupannya di masa datang, dan enggan me-nunaikan hak Allah dalam hartanya itu.
Ayat ini menerangkan bahwa orang yang menimbun harta juga diancam neraka karena memperkaya diri sendiri serta selalu menghitung-hitung harta kekayaannya. Hal itu ia lakukan karena sangat cinta dan senangnya kepada harta seakan-akan tidak ada kebahagiaan dan kemuliaan dalam hidup kecuali dengan harta. Bila ia menoleh kepada hartanya yang banyak itu, ia merasakan bahwa kedudukannya sudah tinggi dari orang-orang sekelilingnya.
Dia tidak merasa khawatir akan ditimpa musibah karena mencerca dan merobek-robek kehormatan orang lain. Karena kecongkakannya, ia lupa dan tidak sadar bahwa maut selalu mengintainya, tidak memikirkan apa yang akan terjadi sesudah mati, dan tidak pula merenungkan apa-apa yang akan terjadi atas dirinya.
1. Humazah هُمَزَة (al-Humazah/104: 1)
Humazah sama maknanya dengan hammāz, yang terambil dari kata hamaza-yahmuzu/yahmizu-hamza n. Maknanya adalah menekan, mengimpit, mendorong/menolak, mencocok, memukul, menggigit, mengumpat, memfitnah, dan memecahkan. Dalam ayat 1 Surah al-Humazah, kata humazah diartikan sebagai pengumpat/penggunjing, yaitu menyebut sisi negatif (mencela) orang lain yang tidak ada di hadapannya. Dengan makna ini, maka kata humazah maknanya sama dengan makna dari kata gībah.
Kata humazah dan yang serumpun dengannya disebutkan 3 kali dalam Al-Qur’an, tetapi khusus kata humazah hanya 1 kali disebutkan dan merupakan salah satu nama surah dalam Al-Qur’an.
2. Al-Ḥuṭa mah الْحُطَمَة (al-Humazah/104: 4)
Kata al-ḥuṭamah terambil dari kata ḥaṭama-yaḥṭimu-ḥa man, yang berarti memecahkan, menghancurkan, dan membinasakan. Al-Ḥuṭamah adalah api Allah yang naik secara sempurna sampai ke hati para pendurhaka, sehingga para pendurhaka itu menjadi hancur binasa olehnya di akhirat nanti.
Kata al-ḥuṭamah dan yang serumpun dengannya disebutkan enam kali dalam Al-Qur’an, tetapi khusus kata al-ḥuṭamah disebutkan hanya dua kali dan merupakan salah satu nama surah dalam Al-Qur’an.

