لَّا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةً ۗ
Lā tasama‘u fīhā lāgiyah(tan).
Di sana kamu tidak mendengar (perkataan) yang tidak berguna.
Di surga sana kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Tidak ada perkataan kotor, umpatan, ungkapan kemarahan, dan semisalnya. Di sana mereka hanya mendengar hal-hal yang menyenangkan.
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
a. Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
b. Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
c. Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
d. Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
e. Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
f. Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
g. Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
h. Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
1. Lāgiyah لَاغِيَة (al-Gāsyiyah/88: 11)
Bentuk isim fā‘il dari fi‘il māḍī “lagā-yalgū-lagwan”. Akar katanya adalah (lām-gain-huruf ‘illat) artinya sesuatu yang tidak berarti. Al-lagwu dikatakan untuk perkataan yang keluar dari seseorang tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Perkataan yang buruk, jelek juga dinamakan “lagw”. Ayat ini menjelaskan bahwa penghuni surga tidak akan mendengarkan sesuatu yang tidak ada artinya seperti bohong, cercaan, mengatakan yang tidak baik kepada orang lain dan lain sebagainya. Semua perkataan mereka mengandung hikmah dan berguna. Kata “lāgiyah” sendiri berbentuk isim nakirah dalam konteks menafikan sesuatu, maka mengandung arti umum yaitu tidak adanya perkataan apapun yang tidak berguna.
2. Zarābiyy زَرَابِيّ (al-Gāsyiyah/88: 16)
Bentuk jamak dari zirbiyyah dan zirbiyy artinya permadani. Al-Farra′ mengartikannya dengan permadani yang mempunyai sabut-sabut yang lembut (ṭanāfis lahā khamlun raqīq). Ayat ini menjelaskan bahwa permadani untuk penghuni surga terhampar dengan jumlah yang banyak. Bentuknya sangat indah dengan sabut-sabut yang halus. Dalam hakikatnya permadani di surga sangat jauh berbeda dengan permadani yang ada di dunia. Semuanya hanya penggambaran saja, disesuaikan dengan daya imajinasi manusia di dunia.

