وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاعِمَةٌ ۙ
Wujūhuy yauma'iżin nā‘imah(tun).
Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,
Di sisi lain, para penghuni surga mendapat kebahagiaan yang tiada tara. Pada hari itu banyak pula wajah yang berseri-seri penuh kebahagiaan.
Allah menerangkan bahwa di dalam surga, muka orang mukmin berseri penuh kegembiraan. Mereka merasa senang melihat hasil usaha mereka yang mendapat keridaan Allah yang kemudian mendapat imbalan surga yang diidam-idamkan.
1. Lāgiyah لَاغِيَة (al-Gāsyiyah/88: 11)
Bentuk isim fā‘il dari fi‘il māḍī “lagā-yalgū-lagwan”. Akar katanya adalah (lām-gain-huruf ‘illat) artinya sesuatu yang tidak berarti. Al-lagwu dikatakan untuk perkataan yang keluar dari seseorang tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Perkataan yang buruk, jelek juga dinamakan “lagw”. Ayat ini menjelaskan bahwa penghuni surga tidak akan mendengarkan sesuatu yang tidak ada artinya seperti bohong, cercaan, mengatakan yang tidak baik kepada orang lain dan lain sebagainya. Semua perkataan mereka mengandung hikmah dan berguna. Kata “lāgiyah” sendiri berbentuk isim nakirah dalam konteks menafikan sesuatu, maka mengandung arti umum yaitu tidak adanya perkataan apapun yang tidak berguna.
2. Zarābiyy زَرَابِيّ (al-Gāsyiyah/88: 16)
Bentuk jamak dari zirbiyyah dan zirbiyy artinya permadani. Al-Farra′ mengartikannya dengan permadani yang mempunyai sabut-sabut yang lembut (ṭanāfis lahā khamlun raqīq). Ayat ini menjelaskan bahwa permadani untuk penghuni surga terhampar dengan jumlah yang banyak. Bentuknya sangat indah dengan sabut-sabut yang halus. Dalam hakikatnya permadani di surga sangat jauh berbeda dengan permadani yang ada di dunia. Semuanya hanya penggambaran saja, disesuaikan dengan daya imajinasi manusia di dunia.

