v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 13 - Surat Al-Burūj (Gugusan Bintang)
البروج
Ayat 13 / 22 •  Surat 85 / 114 •  Halaman 590 •  Quarter Hizb 59.75 •  Juz 30 •  Manzil 7 • Makkiyah

اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚ

Innahū huwa yubdi'u wa yu‘īd(u).

Sesungguhnya Dialah yang memulai (penciptaan makhluk) dan yang mengembalikan (hidup setelah mati).

Makna Surat Al-Buruj Ayat 13
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Sungguh, Dialah yang mampu memulai penciptaan apa pun, kemudian mematikannya dan Dia pula yang menghidupkannya kembali seperti semula dengan sangat mudah.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa siksa yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir yang menganiaya, menyiksa, dan membunuh orang-orang mukmin karena tidak mau meninggalkan agama mereka, sangatlah keras. Perlu diingat bahwa Allah-lah yang telah menciptakan mereka, dan Dia pula yang menghidupkan mereka kembali.

Mereka akhirnya akan kembali kepada Allah. Apabila Ia belum menyiksa mereka di dunia ini, bukanlah berarti mereka tidak akan mendapat siksaan sama sekali. Akan tetapi, siksaan itu diundurkan waktunya sampai mereka kembali kepada-Nya, yaitu pada hari Kiamat.

Isi Kandungan Kosakata

1. Baṭsy بَطْشَ (al-Burūj/85: 12)

Baṭsy adalah isim maṣdar dari baṭasya-yabṭisyu-baṭsy an yang artinya “siksa” (‘ażāb). Al-Baṭsy berarti siksa ditimpakan kepada mereka yang melakukan kezaliman dan kesombongan. Penafsiran Ibnu al-Jauzī terhadap inna baṭsya rabbik adalah inna akhżahū bil-‘ażābi iżā akhażaż-ẓalamah wal-jabābirah la syadīd, bahwa ketegasan Tuhan untuk mengazab (manusia) jika mereka berbuat kezaliman dan kesombongan amatlah keras.

2. Al-Wadūd الْوَدُوْدُ (al-Burūj/85: 14)

Al-Wadūd, dalam Al-Qur’an hanya disebutkan dua kali, yaitu dalam Surah Hūd/11: 90, dan dalam ayat ini (al-Burūj/85: 14) dengan alif lām (al-wadūd). Kata ini berasal dari wadda-yawaddu-wuddan wa widādan. Al-Wadūd merupakan salah satu nama Allah yang diambil dari al-wudd. Kata ini mengandung dua arti. Dia berwazan (bertimbangan) fa‘ūl dalam posisi maf‘ūl (objek yang dicintai). Maksudnya adalah bahwa Tuhan sebagai al-Wadūd adalah Allah amat dicintai dalam kalbu para wali-Nya. Arti lainnya, al-wadūd terambil dari kata al-wadd dalam arti bahwa Tuhan amat mencintai para hamba-Nya yang saleh, meridai dengan menerima amal-amal mereka. Pengertian demikian, seperti dapat dilihat dalam firman-Nya, Surah Maryam/19: 96: sayaj‘alu lahumur-raḥmānu wuddā (Nanti Allah Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka). Jika dalam hati seorang hamba telah tumbuh rasa kasih-sayang, itu berarti Tuhan telah menunjukkan bukti kasih-sayang-Nya kepada hamba itu.