v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 9 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 9 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 3 •  Quarter Hizb 1 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ

Yukhādi‘ūnallāha wal-lażīna āmanū wa mā yakhda‘ūna illā anfusahum wa mā yasy‘urūn(a).

Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 9
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Mereka menduga, dengan mengatakan seperti itu, telah berhasil menipu Allah dengan menganggap Allah tidak mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan, padahal Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan yang tampak; dan mereka juga merasa telah berhasil menipu orang-orang yang beriman, dengan berpura-pura beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Sebab akibat buruk perbuatan mereka itu, cepat atau lambat, akan kembali kepada mereka sendiri.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Orang munafik itu menipu Allah, dengan cara menipu Rasul-Nya yaitu Muhammad saw. Menipu Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin ialah dengan memperlihatkan iman, kasih sayang dan menyembunyikan permusuhan dalam batin. Mereka bergaul dengan kaum Muslimin, untuk memata-matai mereka dan kemudian menyampaikannya kepada musuh-musuh Islam. Mereka menyebarkan permusuhan dan fitnah, untuk melemahkan barisan kaum Muslimin. Usaha kaum munafik itu gagal dan sia-sia. Hati mereka bertambah susah, sedih dan dengki, sehingga pertimbangan-pertimbangan yang benar dan jujur untuk menilai kebenaran semakin lenyap dari mereka. Mereka sejatinya bukanlah menipu Allah, Rasul-Nya dan para mukminin, tetapi mereka menipu diri mereka sendiri. Akibatnya, perbuatan mereka itu akan menimpa diri mereka sendiri, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Kesadaran merupakan daya jiwa untuk menanggapi sesuatu yang tersembunyi, yang tersirat dari yang nyata atau yang tidak nyata.

Isi Kandungan Kosakata

Muhtadīn مُهْتَدِيْنَ (al-Baqarah/2: 16)

Kata muhtadīn berasal dari kata kerja ihtadā-yahtadī, dalam pengertian bahasa berarti mendapat petunjuk. Akar kata dari kalimat ini adalah Hadā-yahdī yang berarti memberi petunjuk atau petunjuk dan seterusnya. Di dalam Al-Qur’an, kata al-hudā dan kata lain yang seasal dengan itu disebut 306 kali. Kata ini muncul dalam berbagai bentuk dan dalam konteks yang bermacam-macam. Dalam ayat ini Allah mengancam orang-orang yang mengganti hidayah Allah dengan kesesatan sebagai orang yang merugi bahkan sebagai orang yang tidak akan pernah mendapat hidayah.