v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 11 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 11 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 3 •  Quarter Hizb 1 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ

Wa iżā qīla lahum lā tufsidū fil-arḍ(i), qālū innamā naḥnu muṣliḥūn(a).

Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,”7) mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.”

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 11
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan apabila dikatakan dan dinasihatkan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” dengan melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama, menghalangi orang dari jalan Allah, menyebar fitnah, dan memicu konflik, mereka justru mengklaim bahwa diri mereka bersih dari perusakan dan tidak bermaksud melakukan kerusakan. Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.” Itu semua akibat rasa bangga diri mereka yang berlebihan. Begitulah perilaku setiap perusak yang tertipu oleh dirinya: selalu merasa kerusakan yang dilakukannya sebagai kebaikan. .

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Bila mereka dinasihati agar meninggalkan perbuatan yang menimbulkan kerusakan di bumi, mereka selalu membuat dalih dan alasan dengan mengatakan bahwa mereka sebenarnya berusaha mengadakan perbaikan. Mereka bahkan menganggap apa yang mereka kerjakan sebagai usaha untuk kebaikan orang-orang Islam dan untuk menciptakan perdamaian antara kaum Muslimin dengan golongan lainnya. Mereka mengatakan bahwa tindakan-tindakan mereka yang merusak itu sebagai suatu usaha perbaikan untuk menipu kaum Muslimin.

Isi Kandungan Kosakata

Muhtadīn مُهْتَدِيْنَ (al-Baqarah/2: 16)

Kata muhtadīn berasal dari kata kerja ihtadā-yahtadī, dalam pengertian bahasa berarti mendapat petunjuk. Akar kata dari kalimat ini adalah Hadā-yahdī yang berarti memberi petunjuk atau petunjuk dan seterusnya. Di dalam Al-Qur’an, kata al-hudā dan kata lain yang seasal dengan itu disebut 306 kali. Kata ini muncul dalam berbagai bentuk dan dalam konteks yang bermacam-macam. Dalam ayat ini Allah mengancam orang-orang yang mengganti hidayah Allah dengan kesesatan sebagai orang yang merugi bahkan sebagai orang yang tidak akan pernah mendapat hidayah.