v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 21 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 21 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 4 •  Quarter Hizb 1 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Yā ayyuhan-nāsu‘budū rabbakumul-lażī khalaqakum wal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).

Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 21
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah menjelaskan tiga golongan manusia dalam menyikapi kebenaran Al-Qur'an, yaitu orang-orang bertakwa, kafir, dan munafik, selanjutnya Allah menyeru kepada manusia secara umum agar beragama secara benar melalui tiga hal: hanya beribadah kepada Allah (ayat 21-22), percaya kepada risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad, yakni Al-Qur'an, (ayat 23-24), dan beriman kepada hari kebangkitan (ayat 25). Wahai manusia! Sembahlah dan beribadahlah secara tulus kepada Tuhanmu sebab Dia yang telah menciptakan dan memelihara kamu dan orang-orang yang sebelum kamu dari yang sebelumnya tiada. Dia adalah satu-satunya Pencipta segala sesuatu. Perintah beribadah itu ditujukan agar kamu bertakwa dan dapat memelihara diri serta terhindar dari murka dan siksa Allah. Dengan beribadah, berarti kita telah mempersiapkan diri untuk mengagungkan Allah, sehingga jiwa menjadi suci dan tunduk kepada kebenaran.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat-ayat ini memerintahkan beribadah dan menyembah kepada Allah. Perintah beribadah ini ditujukan oleh Allah kepada seluruh manusia sejak zaman dahulu dengan perantaraan rasul-rasul-Nya. Allah berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ ٣٦ (النحل)

Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), ”Sembahlah Allah, dan jauhilah Ṭāgūt.” (an-Naḥl/16: 36).

Tiap-tiap rasul memulai dakwahnya dengan seruan kepada kaumnya agar menyembah Allah saja. Misalnya, Allah swt berfirman:

فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ

“.... Lalu dia (Nuh) berkata, ”Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. …” (al-A‘rāf/7: 59)

Beribadah kepada Allah ialah menghambakan diri kepada-Nya, dengan penuh kekhusyukan, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya, karena merasakan bahwa hanya Allah-lah yang menciptakan, menguasai, memelihara dan mendidik seluruh makhluk. Ibadah seorang hamba sebagaimana yang disebutkan itu akan dinilai Allah swt menurut niat hamba yang melakukannya.

Pada ayat ini Allah swt disebut dengan “rabb”, kemudian diiringi dengan perkataan “…yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelummu…” Hal ini memberi pengertian bahwa Allah menciptakan manusia, mengembangbiakkannya, memberi taufik, menjaga dan memelihara, dan memberi nikmat agar dengan nikmat itu manusia dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai hamba Allah. Semua rahmat tersebut diberikan kepada manusia sejak permulaan adanya, sampai akhir kehidupannya di dunia ini. Barang siapa yang mensyukuri nikmat Allah maka akan ditambahkan-Nya nikmat itu, sebaliknya barang siapa yang mengingkari nikmat Allah, maka ia akan menerima azab di dunia sebagaimana yang telah ditimpakan-Nya kepada umat-umat yang terdahulu dan di akhirat nanti akan disediakan azab yang pedih.

Allah swt berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّك ُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧ (ابرٰهيم)

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrāhīm/14: 7).

Dengan beribadah kepada Allah sebagaimana yang diperintahkan itu, manusia akan terhindar dari azab Allah dan ia akan mencapai derajat yang tinggi lagi sempurna.

Isi Kandungan Kosakata

U‘budū اُعْبُدُوْا (al-Baqarah/2: 21)

Ibadah berasal dari akar kata (Arab) ‘abada yang berarti merendahkan diri, taat, tunduk, patuh, dan mengikuti. Secara istilah, ibadah ialah suatu sebutan bagi semua ucapan, sikap, dan perbuatan yang dapat mendatangkan cinta dan keridaan Allah. Ibadah merupakan salah satu hak Allah. Tidak ada yang berhak menerima ibadah makhluk melainkan Zat Yang Mahaagung yaitu Allah swt. Oleh karena itu Allah menegaskan, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku,” (aż-Żāriyāt/51:56). Para ulama fikih mengartikan ibadah sebagai segala sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan keridaan Allah dan mengharapkan pahala di akhirat. Di dalam Al-Qur’an terdapat 274 kata yang diturunkan dari kata ‘abada. Di antaranya ada yang bermakna beribadah kepada selain Allah, antara lain kepada ṭāgūt (al-Mā’idah/5: 60), kepada setan (Maryam/19: 44). Kalimat-kalimat dalam bentuk perintah menunjukkan wajibnya beribadah hanya kepada Allah, dan agar jangan beribadah kepada selain Allah. Dalam ayat ini manusia diperintahkan untuk beribadah kepada Allah yang telah menciptakannya.