v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 2 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 2 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 2 •  Quarter Hizb 1 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a).

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 2
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Inilah Kitab yang sempurna dan penuh keagungan, yaitu Al-Qur'an yang Kami turunkan kepada Nabi Muhammad, tidak ada keraguan padanya tentang kebenaran apa-apa yang terkandung di dalamnya, dan orang-orang yang berakal sehat tidak akan dihinggapi keraguan bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah karena sangat jelas kebenarannya. Al-Qur'an juga menjadi petunjuk yang sempurna bagi mereka yang mempersiapkan diri untuk menerima kebenaran dengan bertakwa, yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya agar terhindar dari siksa Allah. Meski petunjuk Al-Qur'an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, hanya orang-orang bertakwa saja yang siap dan mampu mengambil manfaat darinya.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan bahwa Al-Qur’an tidak dapat diragukan, karena ia wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw Nabi yang terakhir dengan perantaraan Jibril a.s.:

وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ ١٩٢ نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ ١٩٣ (الشعراۤء)

Dan sungguh (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yang dibawa oleh ar-Rūḥ al-Amīn (Jibril). (asy-Syu‘arā'/26: 192-193).

Yang dimaksud “Al-Kitab” (wahyu) di sini ialah Al-Qur’an. Disebut “Al-Kitab” sebagai isyarat bahwa Al-Qur’an harus ditulis, karena itu Nabi Muhammad saw memerintahkan para sahabat menulis ayat-ayat Al-Qur’an.

Al-Qur’an merupakan bimbingan bagi orang yang bertakwa, sehingga dia berbahagia hidup di dunia dan di akhirat nanti. Orang yang bertakwa ialah orang yang memelihara dan menjaga dirinya dari azab Allah dengan selalu melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Di antara tanda-tanda orang yang bertakwa ialah sebagaimana yang tersebut pada ayat-ayat berikut:

Isi Kandungan Kosakata

Al-Muttaqīn اَلْمُتَّقِيْن َ (al-Baqarah/2: 2).

Kata al-muttaqīn adalah isim fā‘il dalam bentuk jamak dari kata ittaqā-yattaqī, yang berarti menjaga diri dari segala yang membahayakan. Juga kata taqwa berarti “berjaga-jaga atau melindungi diri dari sesuatu”. Secara etimologi, kata taqwā mengandung pengertian “menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan meninggalkan segala yang dilarang Allah swt dan melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya”.

Al-Qu r’an menyebut orang yang bertakwa dengan muttaqī, jamaknya muttaqīn, yang berarti orang yang bertakwa. Kata al-muttaqīn disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 43 kali, yaitu pada surah al-Baqarah, Āli ‘Imrān, al-Mā’idah, al-A‘rāf, at-Taubah, Hūd, al-Ḥijr, an-Naḥl, Maryam, al-Anbiyā’, an-Nūr, al-Furqān, asy-Syu‘arā’, al-Qaṣaṣ, ṣād, az-Zumar, az-Zukhruf, ad-Dukhān, al-Jāṡiyah, Qāf, aż-Żāriyāt, aṭ-Ṭūr, al-Qalam, al-Ḥāqqah, al-Mursalāt dan an-Naba’. Kata ini digunakan Al-Qur’an untuk:

1. Menggambarkan, bahwa orang-orang bertakwa dicintai oleh Allah dan di akhirat nanti akan diberikan pahala serta tempat yang paling baik yaitu surga, seperti yang diungkapkan dalam surah Āli ‘Imrān/3: 76, aż-Żāriyāt/51: 15 dan ad-Dukhān/44: 51.

2. Menggambarkan bahwa orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang mendapat kemenangan, seperti yang diungkapkan dalam surah an-Naba’/78:31.

3. Mengga mbarkan bahwa Allah merupakan pelindung (wali) bagi orang-orang yang bertakwa, seperti diungkapkan dalam surah al-Jāṡiyah/45: 19.

4. Menggambarkan bahwa beberapa kisah yang terjadi merupakan peringatan dan teladan bagi orang-orang yang bertakwa, seperti yang diungkapkan dalam surah al-Anbiyā’/21: 48 dan al-Ḥāqqah/69: 48.