
- Fakta
- Biografi
- Penjelasan
- Komentar
- Kurosawa memulai karier sebagai pelukis dan membuat storyboard film seperti lukisan besar.
- Debut sebagai sutradara pada tahun 1943 dan mendapatkan kebebasan kreatif penuh mulai film Yoidore tenshi (1948).
- Berkolaborasi dengan Toshirô Mifune dalam 16 film yang terkenal dan berpengaruh.
- Rashomon (1950) meraih penghargaan internasional dan memperkenalkan perfilman Jepang ke dunia Barat.
- Karya terkenalnya meliputi Ikiru, Seven Samurai, Yojimbo, dan Ran, yang menjadi warisan besar perfilman dunia.
- Mengalami masa sulit dan percobaan bunuh diri pada tahun 1970-an, namun kembali berkarya dan tetap produktif hingga akhir hayat.
Akira Kurosawa, yang awalnya berlatih sebagai pelukis dan membuat storyboard film seperti lukisan berskala penuh, memasuki industri film pada tahun 1936 sebagai asisten sutradara. Debut sutradara-nya adalah Sugata Sanshirô (1943), dan dalam beberapa tahun, dia mendapatkan kebebasan kreatif yang lebih besar setelah film Yoidore tenshi (1948) yang pertama tanpa campur tangan studio berat.
Kurosawa kemudian bekerja sama dengan Toshirô Mifune dalam 16 film. Pada tahun 1950, ia meraih pengakuan internasional dengan Rashomon yang memenangkan hadiah utama di Festival Film Venesia, membuka jalan bagi film-film Jepang dikenal dunia.
Selama dekade berikutnya, ia menghasilkan karya terkenal seperti Ikiru (1952), Seven Samurai (1954), Kumonosu-jô (1957), dan film komedi Yojimbo (1961). Setelah masa sulit di akhir 1960-an dan awal 1970-an, ia mengalami percobaan bunuh diri namun selamat dan melanjutkan berkarya dalam berbagai film pribadi dan epik besar, termasuk Kagemusha (1980) dan Ran (1985).
Meski dihormati di dunia Barat, karya Kurosawa sering dipandang skeptis di Jepang karena adaptasi genre Barat dan penulis asingnya. Ia tetap dihormati oleh sineas Barat, yang mengadaptasi filmnya seperti The Magnificent Seven dan Star Wars, dan terus berkarya hingga usia delapan puluh tahun.
- storyboards his films as full-scale paintings: Kurosawa merancang storyboard film seperti lukisan besar, sebagai panduan visual lengkap dalam proses pembuatan film.
- Yoidore tenshi (1948) was the first film he made without extensive studio interference: Film ini menjadi karya pertama Kurosawa yang dibuat tanpa campur tangan ketat dari studio, menandai kebebasan kreatifnya.
- Kurosawa described Kagemusha (1980) as a dry run for Ran (1985): Kurosawa menganggap Kagemusha sebagai latihan atau percobaan sebelum membuat film epik Ran, yang diadaptasi dari karya Shakespeare.
- His films have always been more popular in the West than in his native Japan: Karya-karya Kurosawa lebih dihargai dan dikenal luas di Barat dibandingkan di Jepang sendiri.
- remade Rashomon (1950) as The Outrage (1964): Film Rashomon karya Kurosawa diadaptasi ulang di Hollywood menjadi The Outrage, menunjukkan pengaruh besar karya tersebut.

